Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mencatat realisasi nilai ekspor produk kerajinan pelaku usaha mikro kecil dan menengah mencapai Rp35,7 miliar selama triwulan pertama atau Januari hingga Maret 2023.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Budiyanto, Rabu, mengatakan bahwa pencapaian nilai ekspor tersebut antara lain berasal dari produk bahan baku tekstil, aneka fesyen, cangkang kerang, sarang burung walet, batik, kopi, dan tirai tenun.

"Ekspor produk kerajinan dari pelaku usaha kecil menengah (UKM) mulai menggeliat sehingga kami mengajak mereka mengembangkan pemasaran ke mancanegara," katanya.

Menurut dia, pihaknya terus berupaya menambah jumlah eksportir dan meningkatkan pencapaian nilai ekspor pada 2023 dengan melakukan sejumlah pelatihan ekspor yang dilaksanakan setiap tahun dengan menggandeng Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Eksport dan Jasa Perdagangan (PPEJP), dan Pemprov Jawa Tengah.

"Jika melihat kualitas, kuantitas, dan kapasitas pelaku usaha kecil menengah, sebenarnya mereka mampu mengekspor barang sehingga kami perlu melakukan motivasi dan edukasi agar percaya diri untuk melakukan ekspor," katanya.

Ia mengatakan melalui kegiatan pendampingan dan pelatihan, serta bekerjasama dengan para pakar kerajinan, para usaha mikro kecil menengah tidak hanya memperluas pangsa pasar di tingkat nasional namun hingga internasional.

Saat ini, kata dia, tercatat 27 pelaku usaha kecil menengah yang telah melakukan ekspor produk kerajinan ke sejumlah negara di Eropa, Asia, dan Australia.

"Oleh karena itu, kiat yang perlu ditekuni untuk melakukan ekspor maka para pelaku usaha harus dapat menjaga kualitas, kuantitas,  dan kepercayaan (trust) pada konsumen di negara yang dituju," katanya.

Baca juga: Warga Kudus dilatih membuat kerajinan dari gulma enceng gondok

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024