Semarang (ANTARA) - Pengamat ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Bayu Bagas Hapsoro menilai Kota Semarang berperan strategis menjadi jembatan industri untuk memenuhi kebutuhan di kawasan ASEAN.

"Ini kaitannya dengan keketuaan Indonesia di ASEAN. Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, ke depan jadi lebih strategis. Apalagi, jika IKN (Ibu Kota Negara) benar-benar terwujud," katanya di Semarang, Kamis.

Diakuinya, Indonesia sebagai ketua ASEAN atau ASEAN Chairmanship 2023 merupakan sebuah peluang strategis, tetapi sekaligus tantangan berat di tengah kondisi bayang-bayang resesi pada tahun ini.

Namun, kata dia, justru itulah yang menjadi tantangan bagi Indonesia bagaimana menjaga stabilitas geopolitik ekonomi, terutama di kawasan Asia Tenggara.

"Kondisi ini sebagai keuntungan, juga berpotensi sebagai tantangan. Karena harus dipastikan kondisi ketahanan pangan, stabilitas politik, serta hubungan dengan negara di luar ASEAN agar tetap terjalin baik," katanya.

"Hal ini sudah dirumuskan dengan slogan ASEAN Matters. Upaya mengembalikan peran ASEAN untuk lebih berperan aktif dalam kancah global," kata pengajar Fakultas Ekonomi (FE) Unnes itu.

Untuk menggarap peluang strategis sebagai ketua ASEAN, Menurut dia, Indonesia pun bisa memaksimalkan daerah-daerahnya yang potensial, apalagi ASEAN memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Ia menyebutkan Kota Semarang sebagai salah satu daerah potensial yang menjadi kota pelabuhan paling strategis untuk mencapai IKN, termasuk menjadi jalur distribusi barang di kawasan ASEAN.

"(Kota Semarang, red.) Bisa menjadi pilihan utama 'supplier' untuk memenuhi kebutuhan di IKN, khususnya barang yang lebih ekonomis jika diangkut melalui jalur laut," kata Bayu.

Menurut dia, Kota Semarang secara tidak langsung juga akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tapi tentu saja jika peluang tersebut digarap serius oleh pihak terkait, seperti Pemerintah Kota Semarang, pengusaha lokal atau investor.

Tak hanya pelabuhan, kata dia, infrastruktur bisnis lain, seperti bandara, jalur KA (kereta api), hingga regulasi terkait perlu dimaksimalkan.

"Kota Semarang, seharusnya dapat menjadi 'business hub', pintu gerbang sekaligus jembatan industri strategis, karena Semarang juga sudah didukung dengan beberapa kawasan industri, seperti Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Batang," katanya.

"Ini penting, selain untuk memenuhi kebutuhan di IKN, tapi juga memenuhi kebutuhan di kawasan ASEAN," pungkasnya.

 
Baca juga: UNS janjikan beasiswa hingga S3 bagi peraih emas ASEAN Para Games 2023

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024