Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pengaktifan ulang Stasiun Purworejo oleh Kementerian Perhubungan menjadi titik balik penataan transportasi di wilayah setempat.

“Pengaktifan ulang stasiun itu menarik, heritage-nya bagus, penataannya akan jauh lebih bagus. Tidak hanya untuk penataan sistem transportasi, tapi kita ada tempat publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” katanya di Semarang, Senin.

Menurut Ganjar, reaktivasi atau pengaktifan ulang Stasiun Purworejo sesuai instruksi Presiden Joko Widodo terkait dengan upaya membangkitkan angkutan massal.

Stasiun Purworejo dibangun pada masa pemerintahan Belanda untuk menghubungkan Purworejo-Kutoarjo yang berjarak kurang lebih 11 kilometer.

Berdasarkan situs resmi KAI, stasiun tersebut mulai aktif digunakan masyarakat sejak 1901, kemudian berhenti beroperasi pada 2010.

Ganjar mengungkapkan, rencana aktivasi Stasiun Purworejo telah membangkitkan memori masa muda saat dirinya menjadi tukang ojek.

Gubernur Jateng dua periode itu mengungkapkan, saat dirinya masih duduk di bangku SMA dan perjalanan kereta api berhenti di Stasiun Kutoarjo sehingga banyak anak muda yang menawarkan jasa ojek.

“Jadi kalau kereta dulu berhentinya hanya di sini tidak terus ke Purworejo, maka orang yang mau turun di Purworejo itu dulu berhenti di sini, maka di depan stasiun ini kita ngojek,” ujarnya.


Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024