Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak para pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk memanfaatkan peluang ekspor setelah ada kebijakan dan program yang ditawarkan oleh pemerintah.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pemkot telah menyelenggarakan pelatihan ekspor bagi 30 pelaku UMKM dengan tujuan mereka dapat kembali membangkitkan sektor itu untuk "go global".
"Kami minta pelaku UMKM jangan pernah menganggap ekspor terlalu memberatkan dan rumit. Namun justru kami ajak UMKM mampu memanfaatkan peluang ekspor dengan melalui pemasaran secara digital," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menghadirkan tenaga ahli dari Kementerian Perdagangan melalui Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Jawa Tengah untuk memberikan pelatihan pada pelaku UMKM.
"Semua sektor UMKM kami ikutsertakan dalam kegiatan pelatihan ini mulai dari usaha kuliner, craft, dan produk kesehatan," katanya.
Budiyanto berpesan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah harus mengawali usaha dengan menjaga kepercayaan pada konsumen agar bisa tepat waktu pengemasan hingga sampai pengiriman barang.
Saat ini, kata dia, penyedia layanan perdagangan elektronik (e-Commerce) telah membuka pintu ekspor dari Indonesia ke mancanegara.
"Tentunya, ini bisa menjadi jembatan pelaku UMKM untuk menggapai pasar baru tidak hanya di lingkup regional namun nasional, bahkan mancanegara," katanya.
Ia berharap dengan pelaksanaan pelatihan ekspor secara rutin bisa memberikan dampak positif pada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar lebih percaya diri dan siap bersaing di pasar mancanegara.
"Kami optimistis produk usaha mikro kecil dan menengah di daerah ini ke depan bisa naik kelas dan bisa 'go internasional'," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pemkot telah menyelenggarakan pelatihan ekspor bagi 30 pelaku UMKM dengan tujuan mereka dapat kembali membangkitkan sektor itu untuk "go global".
"Kami minta pelaku UMKM jangan pernah menganggap ekspor terlalu memberatkan dan rumit. Namun justru kami ajak UMKM mampu memanfaatkan peluang ekspor dengan melalui pemasaran secara digital," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menghadirkan tenaga ahli dari Kementerian Perdagangan melalui Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Jawa Tengah untuk memberikan pelatihan pada pelaku UMKM.
"Semua sektor UMKM kami ikutsertakan dalam kegiatan pelatihan ini mulai dari usaha kuliner, craft, dan produk kesehatan," katanya.
Budiyanto berpesan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah harus mengawali usaha dengan menjaga kepercayaan pada konsumen agar bisa tepat waktu pengemasan hingga sampai pengiriman barang.
Saat ini, kata dia, penyedia layanan perdagangan elektronik (e-Commerce) telah membuka pintu ekspor dari Indonesia ke mancanegara.
"Tentunya, ini bisa menjadi jembatan pelaku UMKM untuk menggapai pasar baru tidak hanya di lingkup regional namun nasional, bahkan mancanegara," katanya.
Ia berharap dengan pelaksanaan pelatihan ekspor secara rutin bisa memberikan dampak positif pada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar lebih percaya diri dan siap bersaing di pasar mancanegara.
"Kami optimistis produk usaha mikro kecil dan menengah di daerah ini ke depan bisa naik kelas dan bisa 'go internasional'," katanya.