Solo (ANTARA) -
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Surakarta mengimbau tidak ada penutupan jalan utama saat penyelenggaraan shalat Idul Fitri (Id) 1444 Hijriah.
 
"Nggak ada yang menutup jalan, sudah diimbau agar tidak menutup jalan raya. Kalau jalan kampung nggak apa-apa," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Surakarta Hidayat Maskur di Solo, Selasa.
 
 
Ia mengatakan jika penyelenggaraan Shalat Id di masjid, tidak perlu ada izin khusus dari Kementerian Agama.
 
"Kalau masjid kan sudah seperti orang Shalat Jumat, jadi nggak ada masalah. Kalau kami kan terkait dengan persiapan pengamanan. Yang penting jangan menutup jalan utama," katanya.
 
Sementara itu, terkait dengan ketentuan isi khotbah, tidak ada ketentuan khusus. "Khotbah nggak ada ketentuan tertentu, yang jelas isi khotbah mestinya terkait ketentuan sosial itu penting, setelah puasa juga tetap memiliki kepedulian sosial," katanya.
 
 
Sementara itu, Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1444 jatuh pada Jumat (21/4). Dengan demikian, Muhammadiyah Kota Surakarta akan melaksanakan Shalat Idul Fitri pada 21 April 2023.
 
Setidaknya ada 63 lokasi yang akan menggelar Shalat Id pada tanggal tersebut, di antaranya Masjid Rohmah Sumber, Edutorium UMS, halaman Masjid Baitussalam Griyan Pajang Laweyan, Pamedan Mangkunegaran, dan Sasana Krida Warga Mangkubumen.

Baca juga: Bandara Ahmad Yani Semarang layani 28.048 penumpang pada empat hari Posko Terpadu

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024