Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengajak para ketua RT dan RW di daerah itu membangun sistem organisasi dengan rapi untuk membangun kepercayaan masyarakat.

"Sistem organisasi harus kita bangun karena kebagusan atau kerapian itu akan menjadikan Kota Magelang luar biasa," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu saat acara Ngopi Bareng Pak Wali bersama Ketua RT dan RW se-Kota Magelang di GOR Samapta Sanden, Senin (18/4), yang antara lain ditandai dengan penyerahan secara simbolis honorarium kepada ketua RT/RW.

Menurut dia, warga yang melaporkan segala sesuatu kepada ketua RT/RW setempat artinya mereka percaya dengan pemimpin di wilayah masing-masing. 

Jika ketua RT/RW tidak bisa menindaklajuti laporakn tersebut kemudian diteruskan kepada lurah atau camat, sedangkan yang terakhir ke wali kota.

Ia juga mengatakan bahwa ketua RT/RW harus berani menegur warganya yang menyalahi peraturan.

"'Panjenengan' (anda) harus berani menegur kemaksiatan. Kalau ada warga yang menyalahi perda segera panggil Satpol PP," katanya.

Ia mengatakan pada era sekarang, ketua RT/RW diajak berpikir membangun Kota Magelang.

"Perlu perubahan mindset (pola pikir). Kalau dulu pembangunan 'top down' (dari atas) sekarang diajak berpikir," ucapnya.

Dia menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut mendukung pembangunan Kota Magelang, terutama jajaran forkopimda dan organisasi perangkat daerah (OPD) serta masyarakat. 

Untuk lebih menyatu dengan masyarakat, ia menyatakan akan berkantor di kantor kelurahan se-Kota Magelang, setelah Idul Fitri.

Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan ketua RT/RW sebagai orang-orang terdepan di masyarakat. Mereka di lapangan menjadi patner anggota babinsa dan bhabinkamtibmas.

"Banyak hal di masyarakat yang harusnya RT/RW jadi perpanjangan lidah tapi masih belum sepenuhnya berjalan," katanya.

Ia mencontohkan di Kampung Dumpoh ada warga yang sudah dua tahun berjualan obat mercon tetapi tidak dilaporkan ke polisi. 

Padahal, katanya, kalau dikomunikasikan akan lebih mudah ditangani, sekecil apapun peristiwa itu di lingkungan masing-masing.

"Jangan dianggap sepele, tapi kita tidak memikirkan dampak besarnya," ujarnya.
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024