Magelang (ANTARA) - Kota Magelang dinobatkan sebagai salah satu di antara 10 besar "Kota Toleran" di Indonesia pada tahun ini, menurut SETARA Institute berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran (IKT) 2022.
Rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Sabtu, menyebutkan tahun ini Kota Magelang menempati peringkat 10 nasional dengan nilai IKT 5,670, sedangkan sebelumnya peringkat 6 nasional.
Sertifikat penghargaan diberikan oleh Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani kepada Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Kamis (6/4).
Aziz mengaku bersyukur Kota Magelang dinobatkan sebagai "Kota Toleran" meskipun peringkatnya turun ketimbang tahun lalu.
Hal itu, katanya, menjadi bahan interospeksi diri bagi Pemkot Magelang dan seluruh komponen masyarakat.
"Kita masih bersyukur, masih di 10 besar, walaupun menurun. Kita harus interospeksi kenapa menurun. Harus kita jaga kebersamaan antarumat beragama dan semua komponen yang ada di Kota Magelang," ungkap dia.
Dia berpesan kepada masyarakat agar meningkatkan kebersamaan antarkomponen, tidak ada mayoritas dan minoritas karena semua setara.
Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani menyatakan pihaknya melakukan penilaian sejak 2015 terkait dengan "Kota Toleran" untuk landasan pemerintah dalam mengelola kerukunan, toleransi, wawasan kebangsaan, dan inklusi sosial di wilayahnya.
"IKT 2022 ini merupakan hasil pengukuran yang dilakukan SETARA Institue untuk mempromosikan praktik-praktik toleransi terbaik kota-kota di Indonesia," katanya.
Sebanyak 94 kota di Indonesia yang dinilai dengan delapan indikator, yaitu rencana pembangunan, kebijakan diksriminatif, peristiwa intoleransi, dinamika masyarakat sipil, pernyataan publik pemerintah kota, tindakan nyata pemkot memajukan toleransi, heterogenitas agama, serta inklusi sosial agama.
Hasilnya, terdapat 10 kota paling toleran berdasarkan penilaian IKT 2022, yakni Kota Singkawang (6,583), Kota Salatiga (6,417), Kota Bekasi (6,080), Surakarta (5,883), Kota Kediri (5,850), Sukabumi (5,810), Semarang (5,783), Manado (5,767), Kupang (5,687), dan Kota Magelang (5,670).
Rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Sabtu, menyebutkan tahun ini Kota Magelang menempati peringkat 10 nasional dengan nilai IKT 5,670, sedangkan sebelumnya peringkat 6 nasional.
Sertifikat penghargaan diberikan oleh Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani kepada Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Kamis (6/4).
Aziz mengaku bersyukur Kota Magelang dinobatkan sebagai "Kota Toleran" meskipun peringkatnya turun ketimbang tahun lalu.
Hal itu, katanya, menjadi bahan interospeksi diri bagi Pemkot Magelang dan seluruh komponen masyarakat.
"Kita masih bersyukur, masih di 10 besar, walaupun menurun. Kita harus interospeksi kenapa menurun. Harus kita jaga kebersamaan antarumat beragama dan semua komponen yang ada di Kota Magelang," ungkap dia.
Dia berpesan kepada masyarakat agar meningkatkan kebersamaan antarkomponen, tidak ada mayoritas dan minoritas karena semua setara.
Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani menyatakan pihaknya melakukan penilaian sejak 2015 terkait dengan "Kota Toleran" untuk landasan pemerintah dalam mengelola kerukunan, toleransi, wawasan kebangsaan, dan inklusi sosial di wilayahnya.
"IKT 2022 ini merupakan hasil pengukuran yang dilakukan SETARA Institue untuk mempromosikan praktik-praktik toleransi terbaik kota-kota di Indonesia," katanya.
Sebanyak 94 kota di Indonesia yang dinilai dengan delapan indikator, yaitu rencana pembangunan, kebijakan diksriminatif, peristiwa intoleransi, dinamika masyarakat sipil, pernyataan publik pemerintah kota, tindakan nyata pemkot memajukan toleransi, heterogenitas agama, serta inklusi sosial agama.
Hasilnya, terdapat 10 kota paling toleran berdasarkan penilaian IKT 2022, yakni Kota Singkawang (6,583), Kota Salatiga (6,417), Kota Bekasi (6,080), Surakarta (5,883), Kota Kediri (5,850), Sukabumi (5,810), Semarang (5,783), Manado (5,767), Kupang (5,687), dan Kota Magelang (5,670).