Temanggung (ANTARA) - Teh dari kulit buah kopi arabika (cascara) asal Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diminati konsumen Malaysia, kata pemilik CV Kwadungan Java Coffee (KJC) Zainal Arifin.
Zainal di Temanggung, Kamis, mengatakan ada permintaan cascara dari importir Malaysia sebanyak 8,5 ton.
"Permintaan tersebut terjadi saat kami pameran di Jakarta beberapa waktu lalu dan kami sanggupi setelah masa panen tahun ini, karena jumlahnya cukup banyak," katanya.
Selain dari Malaysia, katanya juga ada permintaan dari Dubai, namun sifatnya baru penjajakan sebanyak 2,5 kuintal.
Ia menyebutkan harga teh kulit kopi yang diekspor ini sekitar Rp70.000 per kilogram.
Menyinggung ekspor kopi, dia menuturkan bulan ini sudah ada permintaan yang masuk, yakni dari Maroko dan Turki.
"Kemungkinan nanti setelah Lebaran bisa dikirim, karena kalau bulan puasa kasihan tenaganya," katanya.
Menurut dia mencari kopi kualitas ekspor saat ini agak sulit, karena kopi Temanggung ini banyak peminatnya juga dari dalam negeri.
"Jadi permintaan kopi Temanggung di dalam negeri pun ramai, bahkan permintaan lokal pun juga sangat banyak," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menuturkan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat memang menjadi tugasnya untuk terus memperbanyak tanaman kopi.
"Namun bukan hanya memperbanyak tanaman saja, tetapi juga mengimbau petani untuk melakukan peremajaan tanaman yang sudah tua karena produktivitasnya sudah turun." katanya.
Zainal di Temanggung, Kamis, mengatakan ada permintaan cascara dari importir Malaysia sebanyak 8,5 ton.
"Permintaan tersebut terjadi saat kami pameran di Jakarta beberapa waktu lalu dan kami sanggupi setelah masa panen tahun ini, karena jumlahnya cukup banyak," katanya.
Selain dari Malaysia, katanya juga ada permintaan dari Dubai, namun sifatnya baru penjajakan sebanyak 2,5 kuintal.
Ia menyebutkan harga teh kulit kopi yang diekspor ini sekitar Rp70.000 per kilogram.
Menyinggung ekspor kopi, dia menuturkan bulan ini sudah ada permintaan yang masuk, yakni dari Maroko dan Turki.
"Kemungkinan nanti setelah Lebaran bisa dikirim, karena kalau bulan puasa kasihan tenaganya," katanya.
Menurut dia mencari kopi kualitas ekspor saat ini agak sulit, karena kopi Temanggung ini banyak peminatnya juga dari dalam negeri.
"Jadi permintaan kopi Temanggung di dalam negeri pun ramai, bahkan permintaan lokal pun juga sangat banyak," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menuturkan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat memang menjadi tugasnya untuk terus memperbanyak tanaman kopi.
"Namun bukan hanya memperbanyak tanaman saja, tetapi juga mengimbau petani untuk melakukan peremajaan tanaman yang sudah tua karena produktivitasnya sudah turun." katanya.