Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor dua dunia Aryna Sabalenka mengalami kekalahan mengejutkan di perempat final Miami Open dari petenis Rumania Sorana Cirstea, Rabu waktu setempat atau Kamis WIB.
Cirstea, peringkat 74 dunia, menang 6-4, 6-4 melawan juara Australian Open untuk mengamankan semifinal WTA 1000 pertamanya setelah Toronto pada 2013.
Petenis berusia 32 tahun itu mengalami peningkatan performa sejak menggandeng Thomas Johansson sebagai pelatihnya. Dia mencapai perempat final di Indian Wells, dan mengalahkan petenis nomor empat dunia asal Prancis Caroline Garcia di Indian Wells dan Miami.
Dalam pertemuan pertamanya dengan petenis Belarus Sabalenka, Cirstea tampak nyaman dan tenang saat dia mematahkan service gim pertama Sabalenka.
Petenis berusia 24 tahun Sabalenka mematahkan servis Cirstea untuk menjadikan kedudukan 4-4, tetapi Cirstea dengan cepat kembali unggul dan menahan pertandingan untuk memenangi set pembuka.
Sekali lagi, Cirstea mematahkan servis pertama lawannya pada set kedua, dan kemudian saat unggul 5-4, dia bertahan dari dua break point sebelum melemparkan pukulan untuk match point yang kemudian berhasil dia konversi dengan baik.
Petenis veteran itu tersenyum lebar sambil mengepalkan tangan ke udara. Dia mengaku terkejut dengan kemenangan tersebut.
"Saya sedikit terdiam. Saya keluar berharap itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Saya mencoba untuk mempertahankan posisi saya. Saya sangat senang dengan penampilan saya hari ini, jujur saja agak tidak terduga," kata Cirstea, seperti disiarkan AFP, Kamis.
"Saya memiliki kepercayaan diri dalam permainan saya. Saya tahu saya bermain bagus, dan saya tahu bahwa jika saya keluar dengan pukulan dan menjadi agresif, saya akan memiliki kesempatan."
"Saya sangat senang mendapatkan kemenangan melawan Aryna, karena dia bermain bagus akhir-akhir ini. Dia mungkin salah satu dari dua atau tiga yang terbaik saat ini. Jadi ini memberi saya banyak kepercayaan diri."
Sabalenka, yang memulai musim ini dengan kemenangan di Australian Open sebelum dia mencapai final di Indian Wells yang kemudian kalah dari Elena Rybakina, mengatakan berjuang melawan cuaca panas.
"Itu jelas bukan pertandingan terbaik saya. Saya banyak berjuang dengan kondisi, seperti panas. Saya merasa bola terbang terlalu banyak dan saya tidak dapat menemukan kendali," ujar Sabalenka.
"Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik sampai poin terakhir. Sayangnya saya tidak bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ini."
"Tiga bulan pertama tahun ini sangat fantastis bagi saya. Saya bangga dengan konsistensi permainan saya dan saya harus terus bekerja, terus meningkat," imbuhnya.
Di empat besar, Cirstea akan menghadapi pemenang perempat final antara Ekaterina Alexandrova dan Petra Kvitova.
Baca juga: Persatuan Tenis Pengayoman ikut semarakkan G20 dengan turnamen se-Jateng
Cirstea, peringkat 74 dunia, menang 6-4, 6-4 melawan juara Australian Open untuk mengamankan semifinal WTA 1000 pertamanya setelah Toronto pada 2013.
Petenis berusia 32 tahun itu mengalami peningkatan performa sejak menggandeng Thomas Johansson sebagai pelatihnya. Dia mencapai perempat final di Indian Wells, dan mengalahkan petenis nomor empat dunia asal Prancis Caroline Garcia di Indian Wells dan Miami.
Dalam pertemuan pertamanya dengan petenis Belarus Sabalenka, Cirstea tampak nyaman dan tenang saat dia mematahkan service gim pertama Sabalenka.
Petenis berusia 24 tahun Sabalenka mematahkan servis Cirstea untuk menjadikan kedudukan 4-4, tetapi Cirstea dengan cepat kembali unggul dan menahan pertandingan untuk memenangi set pembuka.
Sekali lagi, Cirstea mematahkan servis pertama lawannya pada set kedua, dan kemudian saat unggul 5-4, dia bertahan dari dua break point sebelum melemparkan pukulan untuk match point yang kemudian berhasil dia konversi dengan baik.
Petenis veteran itu tersenyum lebar sambil mengepalkan tangan ke udara. Dia mengaku terkejut dengan kemenangan tersebut.
"Saya sedikit terdiam. Saya keluar berharap itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Saya mencoba untuk mempertahankan posisi saya. Saya sangat senang dengan penampilan saya hari ini, jujur saja agak tidak terduga," kata Cirstea, seperti disiarkan AFP, Kamis.
"Saya memiliki kepercayaan diri dalam permainan saya. Saya tahu saya bermain bagus, dan saya tahu bahwa jika saya keluar dengan pukulan dan menjadi agresif, saya akan memiliki kesempatan."
"Saya sangat senang mendapatkan kemenangan melawan Aryna, karena dia bermain bagus akhir-akhir ini. Dia mungkin salah satu dari dua atau tiga yang terbaik saat ini. Jadi ini memberi saya banyak kepercayaan diri."
Sabalenka, yang memulai musim ini dengan kemenangan di Australian Open sebelum dia mencapai final di Indian Wells yang kemudian kalah dari Elena Rybakina, mengatakan berjuang melawan cuaca panas.
"Itu jelas bukan pertandingan terbaik saya. Saya banyak berjuang dengan kondisi, seperti panas. Saya merasa bola terbang terlalu banyak dan saya tidak dapat menemukan kendali," ujar Sabalenka.
"Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik sampai poin terakhir. Sayangnya saya tidak bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ini."
"Tiga bulan pertama tahun ini sangat fantastis bagi saya. Saya bangga dengan konsistensi permainan saya dan saya harus terus bekerja, terus meningkat," imbuhnya.
Di empat besar, Cirstea akan menghadapi pemenang perempat final antara Ekaterina Alexandrova dan Petra Kvitova.
Baca juga: Persatuan Tenis Pengayoman ikut semarakkan G20 dengan turnamen se-Jateng