Solo (ANTARA) - Lebaran kian dekat. Sebentar lagi di setiap ruas jalan mulai dari kota hingga desa, diyakini akan dipenuhi oleh kendaraan pemudik. Mudik tahun ini diperkirakan akan menggerakkan lebih banyak masyarakat ketimbang tahun-tahun sebelumnya seiring terus melandainya kasus COVID-19.

Apalagi, pada tahun ini tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2022  resmi mencabut PPKM di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan begitu, masyarakat lebih leluasa dalam beraktivitas, termasuk melakukan perjalanan mudik. Mereka tidak lagi khawatir dengan berbagai pembatasan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Bahkan, jumlah pemudik pada tahun ini secara nasional diperkirakan cukup besar, mencapai 123,8 juta orang.  Kenaikan jumlah pemudik yang tentu juga akan diikuti dengan jumlah kendaraan yang beroperasi, dampaknya juga akan dirasakan di Solo, Jawa Tengah, sebab Pulau jawa  merupakan pusat pergerakan pemudik terbesar selama Lebaran.

Hasil survei yang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) menyebut potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 diprediksi mencapai 123,8 juta orang. Jumlah itu meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.

Berdasarkan hasil survei itu pula, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Sebanyak lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Taufiq Muhammad, menyatakan bahwa mudik merupakan tradisi tahunan sehingga sudah diantisipasi oleh pemerintah sejak awal, termasuk bagaimana memastikan kelancaran lalu lintas.

Hanya saja, menurut dia, yang membedakan arus mudik tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah jumlah kendaraan yang melakukan mudik akan lebih banyak. "Kami perkirakan jumlah kendaraan yang masuk Solo akan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan hari normal," katanya.

Oleh karena itu,  untuk memberikan pelayanan yang prima kepada para pemudik, pihaknya juga melakukan sosialisasi, sekaligus melakukan inspeksi keselamatan kepada kendaraan bermotor (ramp check) ke seluruh angkutan umum.

Dinas Perhubungan Kota Surakarta telah merancang  ramp check ke garasi, agar semua armada memenuhi secara teknis dan laik jalan ketika kendaraan beroperasi

Namun demikian, dari sisi aksesibilitas masyarakat, pada tahun ini pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur diperkirakan akan cukup mengganggu pengguna jalan. Ada tiga proyek besar di sektor infrastruktur yang berpotensi mengurangi kenyamanan pemudik di wilayah Solo, yakni Simpang Joglo, Viaduk Gilingan, dan Jembatan Jurug.

Di sisi lain,  sejumlah destinasi wisata di Kota Solo yang biasa menjadi pilihan bagi para pengunjung, diperkirakan juga akan berdampak terhadap kepadatan arus lalu lintas menjadi bertambah.

"Destinasi wisata yang baru seperti  Solo Safari dan Masjid Sheikh Zayed diprediksi pasti akan luar biasa jumla pengunjungnya," katanya. Oleh karena itu,  Dinas Perhubungan akan menempatkan petugas  di beberapa lokasi keramaian dan rawan macet.

Sementara itu, sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat  terkait dengan kegiatan mudik,  Dinas Perhubungan juga akan mengirim tiga armada ke Jakarta untuk mudik gratis. Upaya tersebut untuk mendukung program mudik gratis yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.  Solo tahun lalu juga mengirim tiga armada ke Jakarta.

Infrastruktur belum selesai

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta, Nur Basuki, mengatakan ada tiga proyek besar infrastruktur Kota Solo yang proses pembangunannya belum akan selesai dalam waktu dekat. Ketiga proyek tersebut, yakni Simpang Joglo, Viaduk Gilingan, dan Jembatan Jurug.

Untuk Viaduk Gilingan dan Jembatan Jurug diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2023. Oleh karena itu, diharapkan para pemudik nantinya lebih bersabar jika menghadapi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.

Jika Viaduk Gilingan ditutup total, tidak demikian dengan Jembatan Jurug. Melewati Jembatan Jurug, pengemudi masih bisa memanfaatkan jalur kecil yang biasa digunakan kendaraan. "Kalau viaduk tidak mungkin dibuka sebelum dinyatakan sudah jadi. Sedangkan Jurug ada satu jembatan yang berfungsi," katanya.

Untuk akses bagi kendaraan umum maupun pribadi di luar proyek infrastruktur yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan tersebut,  tidak ada kendala. "Di luar tiga ini saya rasa kesiapan infrastruktur sudah dapat memberikan kenyamanan dalam berkendara bagi masyarakat," katanya.

Rekayasa lalu lintas

Melihat potensi pariwisata yang ada di Kota Solo saat ini, ditambah lagi masyarakat tidak direpotkan dengan adanya pembatasan, makan diyakini akan meningkatkan jumlah kendaraan yang mudik maupun yang melintas.

Oleh karena itu, pegiat pariwisata Kota Solo, Daryono, berharap kemudahan aksesibilitas harus diperhatikan oleh pemerintah. Jangan sampai pemudik yang ingin menghabiskan waktu santai dengan keluarga, justru makin tidak nyaman karena melihat setiap sudut kota yang macet. "Salah satu kunci orang yang nyaman datang ke sebuah kota itu adalah kemudahan aksesibilitas," katanya.

Dengan demikian, ia juga berharap ke depan Solo tidak hanya menjadi lintasan atau tujuan berwisata tanpa menginap, tetapi justru wisatawan memilih Solo untuk menginap, sehingga akan memberikan dampak baik bagi perekonomian daerah.

"Akses jadi kunci, selain itu juga event agar wisatawan makin tertarik untuk datang. Dengan begitu wisatawan akan tertahan lebih lama lagi di Kota Solo," kata Daryono.

Pemerintah diharapkan dapat memikirkan rekayasa lalu lintas secara matang. Perbaikan infrastruktur di sejumlah titik yang dijadwalkan baru akan selesai pada pertengahan tahun ini, perlu disikapi pemerintah dengan cepat sehingga pemudik nantinya tetap nyaman. Perbaikan maupun penambahan rambu lalu lintas perlu dilakukan di sejumlah titik. 

Jika pemerintah berhasil memberikan kenyamanan bagi pemudik maupun wisatawan, maka hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Perlu sinergi yang baik antara pemerintah dengan swasta untuk menjaring sebanyak mungkin wisatawan ke Kota Solo, utamanya pada momentum Lebaran tahun ini.

Baca juga: Bandara Adi Soemarmo bersiap amankan arus mudik

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024