Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak pihak sekolah dan lingkungan keluarga mengoptimalkan metode pembelajaran yang menggunakan bahan ajar berasal dari bahan bekas yang mudah dipindahkan oleh anak atau "Steam loose part" untuk mengembangkan kreativitas anak.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Kamis, mengatakan metode pembelajaran tersebut sebagai sarana anak usia dini agar bisa mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki.

"'Steam loose part' ini bisa menjadi salah satu pilihan metode belajar yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan kreativitas dan mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar secara maksimal," katanya.

Ia mengatakan metode "Steam loose part" memanfaatkan sesuatu di sekitar, dijadikan sebuah model pembelajaran secara tematik.

Media yang digunakan pada metode ini, kata dia, barang yang menurut orang lain tidak bernilai, seperti sampah anorganik.

"Contohnya untuk menggambarkan situasi sebuah bandara, anak-anak bisa menggunakan sisa kayu, kaleng bekas atau kardus, dari situ mereka merancang benda-benda tersebut menjadi sebuah cerita," katanya.

Zainul Hakim mengatakan metode pembelajaran "Steam loose part" berdampak di kehidupan anak ke depan, mereka akan mampu berpikir kritis dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan kelak.

Kreativitas seorang anak, katanya, berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik sehingga semakin tinggi kreativitas yang dimiliki maka akan semakin tinggi pula prestasi akademik yang diraih.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024