Temanggung (ANTARA) - Masyarakat di Dusun Dukuh dan Kemirikerep, Desa Ngropoh, Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang merupakan sentra penghasil durian menggelar tradisi wiwit durian untuk mengawali panen tahun ini.
Kepala Dusun (Kadus) Dukuh Kabul di Temanggung, Minggu, mengatakan kegiatan wiwit durian ini sebagai rasa syukur masyarakat atas hasil panen durian, semoga tahun depan hasilnya lebih banyak lagi.
"Kami juga berdoa agar para petani atau warga selalu diberi keselamatan dalam bekerja," katanya.
Ia menuturkan kegiatan ini merupakan tradisi masyarakat untuk mengawali panen durian, dengan menggelar doa bersama dilanjutkan makan bersama.
Wiwit durian yang digelar di salah satu kebun milik warga Dusun Dukuh ini, mereka membawa nasi beserta lauk pauk ke lokasi wiwit durian dan satu gunungan buah durian.
Kabul menuturkan sudah dua tahun tradisi ini tidak digelar karena terkendala COVID-19. Berhubung sekarang sudah mereda, maka wiwit durian diselenggarakan lagi.
Seorang warga Dukuh, Yulianto menyampaikan bahwa pada tahun ini panen durian di Desa Ngropoh hanya sekitar 25 persen dari total pohon durian di Desa Ngropoh yang jumlahnya sekitar 10.000 pohon.
Menurut dia, buah durian Ngropoh merupakan durian lokal, buahnya kecil tetapi rasanya tidak kalah dengan durian daerah lain.
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kreativitas masyarakat Ngropoh.
Ia berharap kegiatan ini menjadi kalender budaya untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Temanggung.
"Insya Allah dengan adanya kegiatan seperti ini akan menambah daya tarik wisata sehingga banyak wisatawan datang ke Temanggung," katanya.
Kepala Dusun (Kadus) Dukuh Kabul di Temanggung, Minggu, mengatakan kegiatan wiwit durian ini sebagai rasa syukur masyarakat atas hasil panen durian, semoga tahun depan hasilnya lebih banyak lagi.
"Kami juga berdoa agar para petani atau warga selalu diberi keselamatan dalam bekerja," katanya.
Ia menuturkan kegiatan ini merupakan tradisi masyarakat untuk mengawali panen durian, dengan menggelar doa bersama dilanjutkan makan bersama.
Wiwit durian yang digelar di salah satu kebun milik warga Dusun Dukuh ini, mereka membawa nasi beserta lauk pauk ke lokasi wiwit durian dan satu gunungan buah durian.
Kabul menuturkan sudah dua tahun tradisi ini tidak digelar karena terkendala COVID-19. Berhubung sekarang sudah mereda, maka wiwit durian diselenggarakan lagi.
Seorang warga Dukuh, Yulianto menyampaikan bahwa pada tahun ini panen durian di Desa Ngropoh hanya sekitar 25 persen dari total pohon durian di Desa Ngropoh yang jumlahnya sekitar 10.000 pohon.
Menurut dia, buah durian Ngropoh merupakan durian lokal, buahnya kecil tetapi rasanya tidak kalah dengan durian daerah lain.
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kreativitas masyarakat Ngropoh.
Ia berharap kegiatan ini menjadi kalender budaya untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Temanggung.
"Insya Allah dengan adanya kegiatan seperti ini akan menambah daya tarik wisata sehingga banyak wisatawan datang ke Temanggung," katanya.