Solo (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Surakarta memastikan calon jemaah haji tidak mempermasalahkan kenaikan biaya meski saat ini baru sebatas usulan.

"Kenaikan biaya haji kan belum ditetapkan dalam perpres, ada kenaikan  atau tidak kan belum ada kejelasan. Tunggu saja sampai keluar peraturan presidennya, itu kan baru usulan," kata Kepala Kemenag Surakarta Hidayat Masykur di Solo, Rabu. 

Ia mengatakan sejauh ini calon jemaah haji tidak mempermasalahkan jika biaya jadi dinaikkan. 

"Mereka sudah menyadari, sudah kami sosialisasikan juga ke calon jemaah yang ikut KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji). Kalimatnya istitha'ah yang artinya mampu. Kalau tidak mampu ya tidak berkewajiban melakukan haji," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini calon jemaah haji juga tidak ada yang mengundurkan diri karena usulan kenaikan biaya tersebut. 

"Kalau minta maju malah banyak karena faktor usia tua. Berapapun mereka siap bayar. Mereka siap melunasi berapapun yang jadi keputusan pemerintah," katanya. 

Sementara itu, dikatakannya, kuota calon jemaah haji asal Solo pada tahun ini sebanyak 430 orang, termasuk di dalamnya kuota lansia. 

"Tahun ini banyak lansia, ada enam orang prioritas lansia, usianya 84-90 tahun sehingga layak diajukan prioritas lansia," katanya. 

Ia mengatakan untuk kuota tahun ini rata-rata calon jemaah haji berusia 65 tahun ke atas. Mereka adalah calon jemaah yang pada tahun lalu tidak bisa berangkat karena adanya pembatasan usia akibat pandemi COVID-19.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024