Surakarta (ANTARA) - Komandan Resor Militer (Danrem) 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf. Anan Nurakhman menyatakan pihaknya bertekad menjaga situasi kondusif di Solo Raya, Jawa Tengah.

"Target khusus Korem 074 Warastratama Surakarta yang paling penting membuat situasi yang kondusif di wilayah Korem 074 Solo Raya," kata Anan Nurakhman usai bertemu media di Makorem 074 Warastratama Surakarta, Jawa Tengah, Selasa.

Anan mengatakan dirinya sudah bekerja selama empat bulan sebagai Danrem 074 Warastratama. Banyak sejumlah kegiatan besar dan mendapat dukungan Polri, salah satunya pengamanan tamu naratetama (VVIP) selama di Surakarta terlaksana dengan baik.

Selain itu, Korem 074 Warastratama juga ingin bekerja untuk masyarakat di wilayah Solo Raya. Korem 074 dan Kodim ingin keberadaan mereka memberikan manfaat kepada masyarakat.

Korem 074 pun berupaya terjun ke daerah pelosok desa, di mana rakyat mendapatkan kesulitan; sehingga TNI berperan di sana. Salah satunya ialah membantu masyarakat terkait masalah pengairan di lahan-lahan kering untuk mendukung pertanian.

"Kami mencoba mendatangkan saluran air, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur yang ada. Hal ini salah satu contohnya," tambah Anan.

Alumni Akademi Militer (Akmil) Angkatan 1998 itu ingin lebih dekat dengan seluruh masyarakat, sehingga bisa bermanfaat dan menghadapi apa pun kendala di lapangan.

Mendekati momen tahun politik, dia menilai masyarakat kini lebih dewasa dan mengerti dalam memilih sosok tepat sebagai pemimpin. Dia pun menegaskan jajarannya akan bersikap netral pada Pemilu Serentak 2024 mendatang.

"Kalau anggota TNI sudah jelas, kami netral pada pemilu, tidak memihak siapa pun itu. Kami yang jelas bekerja untuk negara dan bangsa ini. Kami support pelaksanaan pemilu sehingga berjalan baik, lancar, dan tertib," imbuhnya.

Guna menghindari konflik horisontal di kalangan masyarakat pendukung peserta Pemilu 2024, Anan akan menggunakan cara pendekatan terhadap tokoh-tokoh yang berpengaruh dari berbagai pihak.

"Kami tahu di media sosial sudah banyak konflik, saling menjelekkan. Kami harus bisa belajar, setidaknya kami fair dengan kondisi yang ada. Kami coba menjadi insan-insan yang jujur dan didukung keahlian yang ada. Maksudnya, tidak mengada-ada. Kalau memang dia bagus, tepat, akui dengan kesatria," katanya.

Sementara itu, soal pendekatan dengan kelompok radikalisme di wilayah Solo Raya, Anan menjelaskan akan melakukan pemantauan dan pendekatan. Apabila menemukan kelompok terindikasi radikal, dia akan melakukan pendampingan.

"Kami mengajak mereka melaksanakan upacara dan diberikan wawasan tentang perjuangan para pahlawan pada jaman kemerdekaan RI. Indonesia ada, ini hasil perjuangan pada sesepuh yang mendahului kita," ujar Anan.

Baca juga: Kodim Wonosobo latih pemuda jadi prajurit TNI

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024