Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendapat amanat dari Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri untuk menurunkan angka tengkes (stunting) di  Jateng.

“Tadi sempat duduk bersama Ibu Mega sebentar. Bahas beberapa hal, tapi yang utama beliau meminta saya mendampingi Mas Ganjar (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, red) terus menekan angka stunting di Jateng," kata Wagub usai menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin.

Dirinya menyebut hingga saat ini angka tengkes di Jawa Tengah tercatat masih 20,8 persen.

Meski demikian, pihaknya ingin terus menggenjot angka tengkes hingga 14 persen seperti arahan Presiden Joko Widodo.

"Kami upayakan agar angka stunting terus ditekan. Harapannya pada tahun 2024 bisa terealisasi," ujarnya.

Wagub menjelaskan bahwa Pemprov Jateng memiliki berbagai program penanganan tengkes diantaranya, “Jo Kawin Bocah”, dan “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng”.

Wagub ingin seluruh instansi di jajaran Pemprov Jateng secara bersama-sama bekerja menangani berbagai permasalahan terkait dengan tengkes.

"Kita perlu gotong royong, tidak bisa kalau sendiri-sendiri karena semua saling berkait. Saya juga ingin ada pantauan ke puskesmas dan rumah-rumah untuk mengecek ibu hamil, dan kasus stunting. Kami ingin datanya bisa update terus agar penanganan bisa tepat,” katanya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi tengkes Jawa Tengah masih pada angka 27,68 persen.

Angka tersebut terus menurun hingga sekarang menjadi 20,8 persen dan jumlah ini terhitung masih lebih rendah dibanding prevalensi tengkes nasional yakni 21,6 persen.


Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024