Semarang (ANTARA) - Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar berharap para pengelola media sosial yang berada di lingkup Ibu Kota Jawa Tengah ini ikut berkontribusi terhadap pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kita samakan persepsi, bagaimana media sosial ini menjadi alat untuk pemeliharaan keamanan dan ketertiban," kata Kapolrestabes saat kegiatan "Jumat Curhat" bersama pada pengelola media sosial di Semarang, Jumat.

Ia menyebut wilayah Kota Semarang saat ini sedang darurat aksi gengster.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu peran serta media agar kasus kekerasan yang terjadi di wilayah Semarang agar cepat terungkap.

"Bagaimana upaya kita agar tindak kriminal serupa tidak terjadi lagi serta upaya pembinaan terhadap generasi muda, karena rata-rata pelaku kriminalitas jalanan tersebut merupakan remaja," katanya.

Ia memastikan kepolisian serius dalam menangani berbagai tindak kriminalitas yang meresahkan masyarakat itu.

Sementara Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Jawa Tengah Muhammad Aulia menambahkan para pengelola media sosial diharapkan bisa menyaring pembuatan dan unggahan konten di media sosialnya.

Menurut dia, penyebaran informasi kepada masyarakat harus sehat dan tidak membuat gaduh.

Selain itu, lanjut dia, etika dalam menyebarluaskan informasi harus tetap dijaga, khususnya yang berkaitan dengan perkara kekerasan seksual.

"Media sosial itu jejak digitalnya tidak bisa dihapus, maka korban kejahatan seksual ini harus ikut dilindungi," katanya.

Baca juga: Panwaslu kecamatan di Temanggung dapat pembekalan penggunaan medsos

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024