Solo (ANTARA) - Kelompok musik asal Inggris Deep Purple dijadwalkan tampil di Kota Solo pada tanggal 10 Maret 2023 sekaligus sebagai satu-satunya kota di Asia Tenggara yang disinggahi dalam rangkaian konser kali ini.
CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi yang bertindak sebagai promotor konser di Solo, Jumat mengatakan sudah sejak lama ingin membawa Deep Purple ke Indonesia.
Selain ingin memberikan hiburan kepada penggemar di Indonesia, ia juga ingin menyatukan kembali Godbless dan Deep Purple dalam satu panggung.
Ia mengatakan pada tahun 1975 dua band tersebut pernah ada di satu panggung di Indonesia dan kali itu menjadi revolusi musik di dalam negeri.
"Konser ini kado dari kami untuk Godbless. Kami sebagai promotor angkat topi setinggi-tingginya, Godbless adalah aset untuk negara sehingga patut diapresiasi setinggi-tingginya," katanya.
Di Indonesia, rencananya Deep Purple hanya akan tampil di Kota Solo. Selain itu, yang menarik adalah Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh Deep Purple dalam rangkaian konser kali ini.
Oleh karena itu, ia berharap nantinya konser di Solo juga akan dihadiri oleh penggemar Deep Purple dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Ia mengatakan akan ada kejutan yang disiapkan pada konser tersebut. Yang pasti, keduanya akan manggung dalam durasi yang cukup lama.
"Mudah-mudahan Deep Purple juga bisa hadir di presscon pada H-1. Untuk Godbless nanti mainnya satu jam, Deep Purple lebih dari satu jam," katanya.
Pada konser tersebut, pihak promotor akan menjual tiket sebanyak 9.000 lembar dengan menyediakan lima kelas, yakni super purple, purple, green A, green B, dan festival. Harga tiket dijual mulai dari Rp500.000 hingga jutaan.
"Untuk penjualan super purple dan purple penjualannya melalui on call, nanti harganya di situ," katanya.
Salah satu personel Godbless Ian Antono mengaku beruntung akan kembali manggung dengan Deep Purple.
"Saya beruntung sekali, ini juga kado bagi kami yang ulang tahun ke-50. Sebagai persiapan beberapa waktu ke depan kami juga akan latihan cukup ketat, kami akan hadir dengan formasi lengkap," katanya.
CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi yang bertindak sebagai promotor konser di Solo, Jumat mengatakan sudah sejak lama ingin membawa Deep Purple ke Indonesia.
Selain ingin memberikan hiburan kepada penggemar di Indonesia, ia juga ingin menyatukan kembali Godbless dan Deep Purple dalam satu panggung.
Ia mengatakan pada tahun 1975 dua band tersebut pernah ada di satu panggung di Indonesia dan kali itu menjadi revolusi musik di dalam negeri.
"Konser ini kado dari kami untuk Godbless. Kami sebagai promotor angkat topi setinggi-tingginya, Godbless adalah aset untuk negara sehingga patut diapresiasi setinggi-tingginya," katanya.
Di Indonesia, rencananya Deep Purple hanya akan tampil di Kota Solo. Selain itu, yang menarik adalah Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh Deep Purple dalam rangkaian konser kali ini.
Oleh karena itu, ia berharap nantinya konser di Solo juga akan dihadiri oleh penggemar Deep Purple dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Ia mengatakan akan ada kejutan yang disiapkan pada konser tersebut. Yang pasti, keduanya akan manggung dalam durasi yang cukup lama.
"Mudah-mudahan Deep Purple juga bisa hadir di presscon pada H-1. Untuk Godbless nanti mainnya satu jam, Deep Purple lebih dari satu jam," katanya.
Pada konser tersebut, pihak promotor akan menjual tiket sebanyak 9.000 lembar dengan menyediakan lima kelas, yakni super purple, purple, green A, green B, dan festival. Harga tiket dijual mulai dari Rp500.000 hingga jutaan.
"Untuk penjualan super purple dan purple penjualannya melalui on call, nanti harganya di situ," katanya.
Salah satu personel Godbless Ian Antono mengaku beruntung akan kembali manggung dengan Deep Purple.
"Saya beruntung sekali, ini juga kado bagi kami yang ulang tahun ke-50. Sebagai persiapan beberapa waktu ke depan kami juga akan latihan cukup ketat, kami akan hadir dengan formasi lengkap," katanya.