Magelang (ANTARA) - Program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) yang diselenggarakan Kemendikbudristek untuk menjaga keberagaman agar persatuan dan kesatuan tetap utuh ke depan, kata manajer operasional PMM II Rajib Khafif Arruzzi.
"Beberapa tahun belakang ada isu-isu intoleransi, ada celah-celah persatuan, sehingga PMM ini muncul untuk menjadi salah satu solusi," katanya di sela Pagelaran Budaya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersamaan momentum pelepasan PMM II di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) di Magelang, Kamis.
Melalui PMM ini, katanya, mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman yang luar biasa, mendapatkan bekal kebinekaan, bekal persatuan, sehingga bhinneka tunggal ika yang sudah dibangun founding fathers bangsa Indonesia tetap terjaga sampai kapanpun.
Rajib menyampaikan melalui kegiatan ini mahasiswa mendapatkan satu kesempatan bisa berjejaring seluruh Indonesia, karena PMM ini memberikan satu prinsip bahwa tidak boleh mahasiswa bertukar satu klaster pulau, sehingga saat mengikuti PMM akan bertemu teman-teman dari berbagai pulau yang berbeda.
Rektor Unimma Dr Lilik Andriyani menyampaikan dalam pertukaran mahasiswa ini sudah empat bulan di Unimma.
"Kami sudah melaksanakan PMM kedua. Alhamdulillah ada perkembangan, yang pertama ada 24 mahasiswa, kemudian bertambah menjadi 38 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, berikutnya kemungkinan akan bertambah lagi, karena sudah ditawari lebih banyak," katanya.
Menurut dia, beberapa hal yang didapat dari PMM adalah meluaskan jaringan, yang selama ini mahasiswa hanya berkutat di bangku kuliah di masing-masing perguruan tinggi, dengan PMM yang dilakukan ini memberikan manfaat yang sangat luar biasa.
"Selain jaringan, juga tambah pengetahuan, pertukaran budaya, bahasa dan sebagainya. Menyatukan kebinekaan, itu merupakan salah satu tujuan yang diharapkan, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan berbagai budaya, agama, dan perbedaan apapun itu bisa disatukan," katanya.
Ia menyampaikan Pagelaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka kali ini bertema "Dari Nusantara Untuk Semesta".
Mahasiswa yang hadir dari berbagai daerah dan etnis yang berbeda berusaha untuk memelihara identitas kultural mereka masing-masing sembari memantapkan hubungan dengan para anggota dari kultur lain dan bersatu dalam mencerahkan semesta, karena sadar akan kesamaan ideologi dan kultur yaitu Nusantara.
Dalam pagelaran budaya Unimma ini para mahasiswa menampilkan wajah dari ragam daerah asal mereka yang dikemas dalam satu pagelaran apik dengan memadukan drama, tarian, dan musik.
"Beberapa tahun belakang ada isu-isu intoleransi, ada celah-celah persatuan, sehingga PMM ini muncul untuk menjadi salah satu solusi," katanya di sela Pagelaran Budaya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersamaan momentum pelepasan PMM II di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) di Magelang, Kamis.
Melalui PMM ini, katanya, mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman yang luar biasa, mendapatkan bekal kebinekaan, bekal persatuan, sehingga bhinneka tunggal ika yang sudah dibangun founding fathers bangsa Indonesia tetap terjaga sampai kapanpun.
Rajib menyampaikan melalui kegiatan ini mahasiswa mendapatkan satu kesempatan bisa berjejaring seluruh Indonesia, karena PMM ini memberikan satu prinsip bahwa tidak boleh mahasiswa bertukar satu klaster pulau, sehingga saat mengikuti PMM akan bertemu teman-teman dari berbagai pulau yang berbeda.
Rektor Unimma Dr Lilik Andriyani menyampaikan dalam pertukaran mahasiswa ini sudah empat bulan di Unimma.
"Kami sudah melaksanakan PMM kedua. Alhamdulillah ada perkembangan, yang pertama ada 24 mahasiswa, kemudian bertambah menjadi 38 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, berikutnya kemungkinan akan bertambah lagi, karena sudah ditawari lebih banyak," katanya.
Menurut dia, beberapa hal yang didapat dari PMM adalah meluaskan jaringan, yang selama ini mahasiswa hanya berkutat di bangku kuliah di masing-masing perguruan tinggi, dengan PMM yang dilakukan ini memberikan manfaat yang sangat luar biasa.
"Selain jaringan, juga tambah pengetahuan, pertukaran budaya, bahasa dan sebagainya. Menyatukan kebinekaan, itu merupakan salah satu tujuan yang diharapkan, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan berbagai budaya, agama, dan perbedaan apapun itu bisa disatukan," katanya.
Ia menyampaikan Pagelaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka kali ini bertema "Dari Nusantara Untuk Semesta".
Mahasiswa yang hadir dari berbagai daerah dan etnis yang berbeda berusaha untuk memelihara identitas kultural mereka masing-masing sembari memantapkan hubungan dengan para anggota dari kultur lain dan bersatu dalam mencerahkan semesta, karena sadar akan kesamaan ideologi dan kultur yaitu Nusantara.
Dalam pagelaran budaya Unimma ini para mahasiswa menampilkan wajah dari ragam daerah asal mereka yang dikemas dalam satu pagelaran apik dengan memadukan drama, tarian, dan musik.