Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tetap mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi dosis ketiga penguat atau booster untuk membentuk kekebalan tubuh dari penularan kasus COVID-19 yang kini sudah dicabut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah.
"Kami tetap mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi penguat atau booster sehingga terbentuk herd immunity dan tidak mudah tertular virus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, dokter Puji Astuti, di Boyolali, Senin.
Puji mengatakan kasus aktif COVID-19 di Boyolali, sejak Rabu (4/1) hingga Senin (9/1) ini, masih tersisa satu kasus yang dirawat di rumah sakit, sedangkan yang isolasi mandiri tidak ada.
Bahkan, Pemerintah juga sudah mencabut PPKM sejak 30 Desember 2022 karena kondisi sudah aman bagi masyarakat berkat kesadaran untuk mengikuti vaksinasi sehingga sudah terbentuk herd immunity.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali tetap mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi yang belum lengkap agar terbentuk kekebalan tubuh secara kelompok. Vaksinasi dosis ketiga atau booster di Boyolali hingga kini, baru sekitar 247.439 sasaran atau sekitar 33,52 persen dari total target 930.580 sasaran.
Masyarakat Boyolali yang sudah divaksin dosis pertama mencapai 868.300 sasaran atau 93,31 persen, dosis kedua mencapai 804.929 sasaran atau sekitar 86,5 persen dan Vaksinasi dosis empat mencapai sebanyak 4.626 sasaran atau sekitar 3,78 persen.
Masyarakat yang belum divaksin booster atau penguat silahkan mendatangi puskesmas terdekat di Boyolali yang stok vaksinnya masih ada. Karena, masyarakat yang sudah divaksin booster akan terbentuk kekebalan tubuhnya sehingga tidak mudah tertular COVID-19.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat meminta masyarakat tetap meningkatkan kesehatan meski pemerintah telah mencabut aturan PPKM beberapa waktu lalu.
"Kami minta kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan tetap terus ditingkatkan meski PPKM dicabut," katanya.
Menurut M Said Hidayat Pemkab Boyolali menyambut baik dengan dicabutnya PPKM COVID-19 oleh Pemerintah Pusat. Sehingga, perkembangan kasus COVID-19 sudah beransur-ansur baik termasuk di Boyolali.
Kendati demikian, pihaknya tetap berharap masyarakat di Boyolali tetap meningkatkan kesehatan dengan menjaga kebersihan. Memakai masker juga sudah menjadi kebiasaan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga, kasus COVID-19 di Boyolali akan hilang dan kondisi normal.
Baca juga: Rencana penghentian PPKM, epidemiolog Unsoed punya tanggapan
Baca juga: PPKM berakhir, Ganjar ingatkan warga tetap kontrol diri
"Kami tetap mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi penguat atau booster sehingga terbentuk herd immunity dan tidak mudah tertular virus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, dokter Puji Astuti, di Boyolali, Senin.
Puji mengatakan kasus aktif COVID-19 di Boyolali, sejak Rabu (4/1) hingga Senin (9/1) ini, masih tersisa satu kasus yang dirawat di rumah sakit, sedangkan yang isolasi mandiri tidak ada.
Bahkan, Pemerintah juga sudah mencabut PPKM sejak 30 Desember 2022 karena kondisi sudah aman bagi masyarakat berkat kesadaran untuk mengikuti vaksinasi sehingga sudah terbentuk herd immunity.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali tetap mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi yang belum lengkap agar terbentuk kekebalan tubuh secara kelompok. Vaksinasi dosis ketiga atau booster di Boyolali hingga kini, baru sekitar 247.439 sasaran atau sekitar 33,52 persen dari total target 930.580 sasaran.
Masyarakat Boyolali yang sudah divaksin dosis pertama mencapai 868.300 sasaran atau 93,31 persen, dosis kedua mencapai 804.929 sasaran atau sekitar 86,5 persen dan Vaksinasi dosis empat mencapai sebanyak 4.626 sasaran atau sekitar 3,78 persen.
Masyarakat yang belum divaksin booster atau penguat silahkan mendatangi puskesmas terdekat di Boyolali yang stok vaksinnya masih ada. Karena, masyarakat yang sudah divaksin booster akan terbentuk kekebalan tubuhnya sehingga tidak mudah tertular COVID-19.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat meminta masyarakat tetap meningkatkan kesehatan meski pemerintah telah mencabut aturan PPKM beberapa waktu lalu.
"Kami minta kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan tetap terus ditingkatkan meski PPKM dicabut," katanya.
Menurut M Said Hidayat Pemkab Boyolali menyambut baik dengan dicabutnya PPKM COVID-19 oleh Pemerintah Pusat. Sehingga, perkembangan kasus COVID-19 sudah beransur-ansur baik termasuk di Boyolali.
Kendati demikian, pihaknya tetap berharap masyarakat di Boyolali tetap meningkatkan kesehatan dengan menjaga kebersihan. Memakai masker juga sudah menjadi kebiasaan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga, kasus COVID-19 di Boyolali akan hilang dan kondisi normal.
Baca juga: Rencana penghentian PPKM, epidemiolog Unsoed punya tanggapan
Baca juga: PPKM berakhir, Ganjar ingatkan warga tetap kontrol diri