Grobogan, Jawa Tengah (ANTARA) - Sebanyak 15.000 ekor hewan ternak di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dipasangi tanda pengenal atau identitas berupa barcode untuk kepentingan pendataan populasi ternak di daerah setempat.
"Awalnya, target kami sebanyak 70.000 ekor hewan ternak yang kami pasangi barcode, ternyata hingga kini baru terealisasi 15.000 lebih," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Riyanto di Grobogan, Jateng, Jumat.
Jumlah sebanyak itu, kata dia, sesuai jumlah tanda pengenal atau identitas eartag secure quick response code yang diterima dari pemerintah pusat. Kemudian, ada tambahan lagi sehingga sisa waktu yang ada akan dioptimalkan.
Ia mengakui pemasangan barcode tersebut memang terkendala jaringan internet, terutama di tempat-tempat yang terpencil sering kali mengalami gangguan jaringan. Setelah pemasangan barcode harus dilakukan pemindaian untuk input data secara daring.
Selain terdapat sejumlah informasi soal usia ternak, jenis ternak, data pemilik serta status vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Untuk melakukan pemasangan barcode, Pemkab Grobogan menerjunkan 62 tim karena mendapatkan alokasi 300 aplikator.
Sementara sasarannya kerbau, sapi dan kambing. Sedangkan, jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Grobogan berdasarkan pendataan sebelumnya mencapai 204.000 ekor, sedangkan populasi kerbau sekitar 3.000 ekor.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK), Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan belum mencapai 100 persen, karena disesuaikan dengan vaksin yang diterima.
Sementara, capaian vaksinasi PMK hingga bulan November 2022 baru menyasar 114.000 ekor dari jumlah populasi ternak yang ada.
Baca juga: Legislator PKB nobar film Jalan Kebangkitan di Grobogan
Baca juga: Puting beliung landa Grobogan, BPBD miinta warga waspada
"Awalnya, target kami sebanyak 70.000 ekor hewan ternak yang kami pasangi barcode, ternyata hingga kini baru terealisasi 15.000 lebih," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Riyanto di Grobogan, Jateng, Jumat.
Jumlah sebanyak itu, kata dia, sesuai jumlah tanda pengenal atau identitas eartag secure quick response code yang diterima dari pemerintah pusat. Kemudian, ada tambahan lagi sehingga sisa waktu yang ada akan dioptimalkan.
Ia mengakui pemasangan barcode tersebut memang terkendala jaringan internet, terutama di tempat-tempat yang terpencil sering kali mengalami gangguan jaringan. Setelah pemasangan barcode harus dilakukan pemindaian untuk input data secara daring.
Selain terdapat sejumlah informasi soal usia ternak, jenis ternak, data pemilik serta status vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Untuk melakukan pemasangan barcode, Pemkab Grobogan menerjunkan 62 tim karena mendapatkan alokasi 300 aplikator.
Sementara sasarannya kerbau, sapi dan kambing. Sedangkan, jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Grobogan berdasarkan pendataan sebelumnya mencapai 204.000 ekor, sedangkan populasi kerbau sekitar 3.000 ekor.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK), Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan belum mencapai 100 persen, karena disesuaikan dengan vaksin yang diterima.
Sementara, capaian vaksinasi PMK hingga bulan November 2022 baru menyasar 114.000 ekor dari jumlah populasi ternak yang ada.
Baca juga: Legislator PKB nobar film Jalan Kebangkitan di Grobogan
Baca juga: Puting beliung landa Grobogan, BPBD miinta warga waspada