Semarang (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah mengajak kalangan ibu rumah tangga yang sedang hamil mengenali berbagai masakan sehat untuk mencegah penyakit tengkes (stunting).

“Pemenuhan gizi keluarga, terutama pada anak dan ibu hamil, mutlak dilakukan, untuk mencegah stunting karenanya para ibu diharapkan mengerti dan mengenali masakan sehat atasi stunting (masta),” kata Ketua TP PKK Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa kekurangan gizi yang bisa mengakibatkan tengkes adalah masalah yang kompleks di masyarakat sehingga membutuhkan peran lintas sektor terkait, termasuk Dharma Wanita Persatuan maupun PKK di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan sampai ke desa.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, kata dia, secara nasional angka tengkes sebesar 24,4 persen, sedangkan Jateng berada angka tengkes masih 20,9 persen.

Pada 2022, Pemprov Jateng menargetkan tengkes turun sebesar 3,5 persen atau menjadi 17,4 persen.

“Faktor penyebab terjadinya stunting sangat kompleks dan diawali dari kondisi seorang perempuan yang akan menikah. Apakah mereka datang dari keluarga miskin, tidak berpendidikan, menikahnya pada usia dini, serta pengetahuan tentang kesehatan yang rendah,” ujarnya.

Baca juga: Ibu hamil risiko tinggi dapat pendampingan

Baca juga: Ibu hamil boleh berpuasa asalkan lakukan persiapan, apa saja?

Menurut dia faktor-faktor tersebut harus diselesaikan tidak hanya oleh sektor kesehatan, tapi harus diawali dari perencanaan perkawinan dan pendidikan anak usia dini.

“Oleh karena itulah, saat ini kami bersama-sama meningkatkan kepedulian dan melakukan langkah-langkah konkret, apa yang organisasi perempuan bisa lakukan, untuk bersama-sama pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia,” katanya.

Ia mengatakan banyak hal yang dapat dilakukan TP PKK sebagai organisasi yang penggeraknya perempuan seperti melakukan sosialisasi internal di dalam keluarga, dan anggotanya.

Selain itu, para anggota TP PKK dapat berperan di masyarakat, serta menggalang partisipasi pihak swasta untuk memberikan dukungan terhadap pekerja perempuan maupun perempuan dalam kelompok rentan, agar mendapatkan gizi yang seimbang.

Tidak kalah penting, lanjut dia, dalam pencegahan tengkes, wanita usia subur dan ibu hamil mendapatkan asupan makanan bergizi seimbang, termasuk anak di bawah lima tahun.

“Kita tentu tidak ingin, Generasi Emas yang akan berkuasa di Indonesia pada tahun 2045 nanti menjadi generasi yang tidak berkualitas karena tantangan hidup ke depan semakin berat. Dan kita harus mampu bersaing dengan berbagai negara di dunia,” demikian Siti Atikoh.(LHP)

Baca juga: Ganjar apresiasi Program Dapur Sehat di Brebes
Baca juga: Desa di Kudus ikut perangi tengkes


Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024