Purwokerto (ANTARA) - Peneliti kelas dunia yang juga Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dr. Susanti kembali terima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Dr. Susanti atas Karya Anak Bangsa untuk ketegori Inventor di Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan Tahun 2022. 

“Bertepatan pada Hari Kesehatan Nasional pada 3 November 2022 lalu, alhamdulillah, penghargaan ini diberikan atas kontribusi yang kami curahkan dalam mengembangkan kit diagnostik genetik kanker kolon (usus besar, red.) pertama di Indonesia melalui perusahaan rintisan yang dibangun PT Pathgen Diagnostik Teknologi,” jelasnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (15/11).  

Menurut dia, identifikasi kelainan genetik pada kasus pasien kanker dan keluarga pasien kanker masih terbilang minim di Indonesia. Biaya yang cukup tinggi dan keterbatasan fasilitas menjadi salah satu kendalanya. 

Bersama dengan peneliti lain yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, Dr. Susanti menginisiasi pengembangan BioColoMelt-Dx yang sudah dilakukan sejak masa studi doktoralnya. 

“Kini, bekerja sama dengan Bio Farma, BioColoMelt-Dx sudah beredar secara resmi di Indonesia dan memperoleh nomor izin edar alat kesehatan dalam negeri (AKD),” jelasnya. 

Belum cukup sampai di situ, Dr Susanti yang kini menekuni riset sebagai seorang Postdoctoral Research Scientist di Cancer Research UK Beatson Institue dinominasikan pada ajang Cancer Research Horizons Innovation and Entrepreneurship Awards 2022 untuk kategori Early-Career Entrepreneur of The Year.

“Perhelatan ini rencananya akan digelar pada 6 Desember 2022 mendatang bertempat di The Royal Society London. Ajang ini merupakan ajang tahunan bergengsi yang diikuti oleh para ilmuwan yang mengeluti penelitian dan inovasi kanker di Inggris Raya,” ungkapnya. 

Baca juga: Transformasi pendidikan terobosan baru masa depan

Untuk diketahui, Dr. Susanti sendiri merupakan seorang penyitas kanker kolon stadium 3 yang pernah menjalani terapi di Indonesia. Hal ini membuat Dr. Susanti mempunyai pengetahuan yang unik yang membantunya dalam memformulasikan ide riset dan inovasi yang berguna untuk pasien.

“Melalui PathGen kami berharap mampu mendukung kesetaraan global dalam bidang precision medicine atau pengobatan presisi. Kini, pengobatan kanker sudah tidak sama lagi, harus berdasarkan kondisi genetika pasien. Deteksi dan stratifikasi awal dengan basis molekular menjadi dasar bagi dokter melihat terapi apa yang sesuai untuk setiap individu. Saya berharap kami bisa berkontribusi lebih jauh dalam memberikan solusi diagnostik molekuler untuk semua kalangan,” jelas Dr Susanti.

Sementara itu Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso mengatakan, sesuai dengan amanat dari pimpinan pusat Muhammadiyah, UMP harus mempunyai pusat-pusat unggulan, baik dalam riset dan lainnya. Karenanya, UMP terus berinovasi dan terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.
 
“Nanti di kampus 2 ini juga akan kita bangun gedung kuliah yang megah, untuk mahasiswa rumpun kesehatan akan dipusatkan di kampus 2 ini,” tuturnya.

Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso juga menyambut baik dan memberikan apresiasi tertinggi kepada Dr. Susanti yang telah menciptakan alat tersebut.

“Sebagai keluarga besar UMP tentu kita sangat bangga, yang itu kontribusinya sangat besar untuk kemanusiaan. Bahkan saya pikir bukan hanya di UMP dan di Indonesia saja, melainkan dunia,” jelasnya. (tgr)

Baca juga: UMP perkenalkan budaya Banyumas kepada mahasiswa internasional
Baca juga: PG PAUD UMP sukses gelar Workshop Nasional Guru Kreatif

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024