Banyumas (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar kegiatan Summer Course dengan tema Banyumas Heritage and Culture sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kepada mahasiswa internasional.
"Jadi kami memperkenalkan budaya Banyumas kepada mahasiswa internasional kami," kata Direktur Kantor Urusan Internasional UMP Condro Nur Alim di sela kegiatan Summer Course yang dirangkai dengan Festival Jawara Satria 2022 di Wisata Bukit Pertapan, Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Kamis (10/11).
Ia mengatakan kegiatan yang digelar secara hibrida itu diikuti oleh mahasiswa dari 16 negara melalui aplikasi Zoom serta dihadiri langsung oleh 25 mahasiswa internasional yang ada di UMP.
Menurut dia, mahasiswa internasional tersebut diperkenalkan dengan tarian Lengger, batik, serta makanan khas Banyumas seperti mendoan dan sroto (soto, red.).
"Intinya, kami ingin bahwasanya budaya adiluhung kita ini tidak hanya dikenal oleh orang-orang kita, tapi ini diplomasi budaya," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya mencoba untuk memperkenalkan kepada masyarakat internasional, khususnya mahasiswa internasional
Menurut dia, hal itu disebabkan budaya saat sekarang memegang peranan yang sangat penting
"Ini merupakan salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang ada 17 poin itu, dan budaya sangat memegang peranan yang penting untuk mencapai tujuan dari SDGs tersebut," tegas Condro.
Salah seorang mahasiswi internasional asal Tajikistan, Khudhoiberdieva Munisa Zubaydulloevna mengakui sangat takjub terhadap budaya yang berkembang di Indonesia khususnya di Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, budaya Banyumas merupakan sesuatu yang baru dan menarik untuk dipelajari.
"Terima kasih karena saya telah diperkenalkan dengan budaya yang luar biasa. Saya sangat senang di sini," kata dia yang tercatat sebagai mahasiswi Magister Bahasa Inggris UMP.
Bahkan, dia mengaku sangat suka untuk mempelajari seni kuda lumping karena menarik dan kostumnya warna-warni.
Baca juga: Mahasiswa Farmasi UMP raih juara 3 di "International Pharmacy Short Course"
"Jadi kami memperkenalkan budaya Banyumas kepada mahasiswa internasional kami," kata Direktur Kantor Urusan Internasional UMP Condro Nur Alim di sela kegiatan Summer Course yang dirangkai dengan Festival Jawara Satria 2022 di Wisata Bukit Pertapan, Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Kamis (10/11).
Ia mengatakan kegiatan yang digelar secara hibrida itu diikuti oleh mahasiswa dari 16 negara melalui aplikasi Zoom serta dihadiri langsung oleh 25 mahasiswa internasional yang ada di UMP.
Menurut dia, mahasiswa internasional tersebut diperkenalkan dengan tarian Lengger, batik, serta makanan khas Banyumas seperti mendoan dan sroto (soto, red.).
"Intinya, kami ingin bahwasanya budaya adiluhung kita ini tidak hanya dikenal oleh orang-orang kita, tapi ini diplomasi budaya," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya mencoba untuk memperkenalkan kepada masyarakat internasional, khususnya mahasiswa internasional
Menurut dia, hal itu disebabkan budaya saat sekarang memegang peranan yang sangat penting
"Ini merupakan salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang ada 17 poin itu, dan budaya sangat memegang peranan yang penting untuk mencapai tujuan dari SDGs tersebut," tegas Condro.
Salah seorang mahasiswi internasional asal Tajikistan, Khudhoiberdieva Munisa Zubaydulloevna mengakui sangat takjub terhadap budaya yang berkembang di Indonesia khususnya di Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, budaya Banyumas merupakan sesuatu yang baru dan menarik untuk dipelajari.
"Terima kasih karena saya telah diperkenalkan dengan budaya yang luar biasa. Saya sangat senang di sini," kata dia yang tercatat sebagai mahasiswi Magister Bahasa Inggris UMP.
Bahkan, dia mengaku sangat suka untuk mempelajari seni kuda lumping karena menarik dan kostumnya warna-warni.
Baca juga: Mahasiswa Farmasi UMP raih juara 3 di "International Pharmacy Short Course"