Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah meminta masyarakat tetap waspada karena masih ada pergerakan peningkatan kasus COVID-19 di wilayah tersebut.
Kasus COVID-19 secara nasional memang ada pergerakan meningkat, demikian juga di Kabupaten Boyolali, dalam sepekan terakhir ada penambahan kasus baru, kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Puji Astuti di Boyolali, Selasa.
Menurut Puji Astuti, kasus COVID-19 di Boyolali pada Senin (14/11), bertambah 16 kasus, sehingga secara keseluruhan menjadi 32 kasus aktif. Dari 32 kasus COVID-19 itu, yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 12 pasien dan isolasi mandiri 20 pasien.
Baca juga: Dinkes Kudus genjot capaian vaksinasi COVID-19 dosis penguat
Meskipun kasus COVID-19 sekarang gejalanya tidak seberat kasus-kasus yang terjadi sebelumnya, hal tersebut membuat masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan penyakit coronavirus itu.
Puji mengingatkan yang perlu dilakukan masyarakat, yakni tetap disiplin untuk protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan sabun sesering mungkin, hindari kerumunan, dan jangan lupa melakukan vaksinasi penguat.
"Karena dengan vaksinasi penguat akan meningkatkan imunitas tubuh kita terhadap serangan COVID-19," kata Puji Astuti.
Sementara itu, Dinkes masih melakukan penanganan dengan kegiatan vaksinasi COVID-19. Cakupan vaksinasi di Boyolali hingga Selasa (15/11), dosis pertama mencapai 870.616 orang atau 93,56 persen, dosis kedua 801.389 sasaran atau 86,12 persen, dosis ketiga 241.826 sasaran atau 32,76 persen, dan dosis keempat khusus nakes 3.955 sasaran atau 108,12 persen.
Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan terkait kasus COVID-19 secara nasional angkanya meningkat, di Kabupaten Boyolali bukan berarti sudah tidak ada lagi.
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Pemkab Pati minta warga taat prokes
Di Boyolali masih ada kasus aktif yang dilaporkan bertambah, baik yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. Artinya, kasus aktif masih ada.
Kendati demikian, kata Bupati, dengan semangat bersama untuk menangani kasus COVID-19, yang dilakukan bagaimana bersama menumbuhkan kesadaran masyarakat secara bersama untuk menjaga kesehatan masing-masing.
"Pemerintah juga sudah memberikan pelonggaran di ruang terbuka. Artinya, bagaimana membangun kesadaran diri masing-masing agar kasus COVID-19 tidak berkembang di Boyolali.
Baca juga: Antisipasi varian baru COVID-19, Ganjar minta prokes diperketat
Kasus COVID-19 secara nasional memang ada pergerakan meningkat, demikian juga di Kabupaten Boyolali, dalam sepekan terakhir ada penambahan kasus baru, kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Puji Astuti di Boyolali, Selasa.
Menurut Puji Astuti, kasus COVID-19 di Boyolali pada Senin (14/11), bertambah 16 kasus, sehingga secara keseluruhan menjadi 32 kasus aktif. Dari 32 kasus COVID-19 itu, yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 12 pasien dan isolasi mandiri 20 pasien.
Baca juga: Dinkes Kudus genjot capaian vaksinasi COVID-19 dosis penguat
Meskipun kasus COVID-19 sekarang gejalanya tidak seberat kasus-kasus yang terjadi sebelumnya, hal tersebut membuat masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan penyakit coronavirus itu.
Puji mengingatkan yang perlu dilakukan masyarakat, yakni tetap disiplin untuk protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan sabun sesering mungkin, hindari kerumunan, dan jangan lupa melakukan vaksinasi penguat.
"Karena dengan vaksinasi penguat akan meningkatkan imunitas tubuh kita terhadap serangan COVID-19," kata Puji Astuti.
Sementara itu, Dinkes masih melakukan penanganan dengan kegiatan vaksinasi COVID-19. Cakupan vaksinasi di Boyolali hingga Selasa (15/11), dosis pertama mencapai 870.616 orang atau 93,56 persen, dosis kedua 801.389 sasaran atau 86,12 persen, dosis ketiga 241.826 sasaran atau 32,76 persen, dan dosis keempat khusus nakes 3.955 sasaran atau 108,12 persen.
Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan terkait kasus COVID-19 secara nasional angkanya meningkat, di Kabupaten Boyolali bukan berarti sudah tidak ada lagi.
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Pemkab Pati minta warga taat prokes
Di Boyolali masih ada kasus aktif yang dilaporkan bertambah, baik yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. Artinya, kasus aktif masih ada.
Kendati demikian, kata Bupati, dengan semangat bersama untuk menangani kasus COVID-19, yang dilakukan bagaimana bersama menumbuhkan kesadaran masyarakat secara bersama untuk menjaga kesehatan masing-masing.
"Pemerintah juga sudah memberikan pelonggaran di ruang terbuka. Artinya, bagaimana membangun kesadaran diri masing-masing agar kasus COVID-19 tidak berkembang di Boyolali.
Baca juga: Antisipasi varian baru COVID-19, Ganjar minta prokes diperketat