Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memfasilitasi kemitraan petani kacang tanah di Kecamatan Subah dengan eksportir agar hasil panen kacang mampu menembus pasar mancanegara.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Susilo Heru Yuwono di Batang, Senin, mengatakan bahwa komoditas kacang tanah di Desa Menjangan, Kecamatan Subah, sudah mulai banyak, namun para petani masih menghadapi hambatan mengenai pemasaran maupun meningkatkan produksi.

"Selama ini para petani kacang masih sekadar tanam saja, belum memahami hulu hingga hilir pangsa pasarnya. Oleh karena itu, kami perlu memfasilitasi petani kacang agar mereka bisa lebih sejahtera," katanya.

Ia mengatakan, semula para petani hanya dapat memanen kacang antara 1,5 ton hingga 2 ton per hektare namun dengan menggunakan metode baru mampu menghasilkan 5 ton per hektare.

"Saat ini masih dalam tahap percobaan melalui pola kemitraan bersama eksportir. Jadi sementara penanaman kacang tanah akan dilakukan pada lahan seluas 5 hektare di Desa Menjangan, baru setelah panen akan dikembangkan di setiap kecamatan," katanya.

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Batang Muhammad Zainudin mengatakan selama ini kondisi petani khususnya kacang tanah masih mengalami kendala, terutama tentang kepastian harga di pasaran.

Namun dengan menggunakan pola kemitraan ini, kata dia, merupakan upaya menjembatani para petani kacang dapat lebih sejahtera.

"Selama ini nasib petani susah. Jadi kami hadir bersama pengusaha sekaligus eksportir produk kacang olahan untuk membantu meningkatkan penghasilan petani," katanya.

Manajer Farming PT Guna Nusa Era Mandiri Chandra Kristianto mengatakan alasan terbesar dipilihnya petani di Desa Menjangan karena pihaknya ingin berpartisipasi dalam menyejahterakan petani lokal.

"Kami tertarik petani lokal karena ingin memberdayakan mereka agar lebih sejahtera. Selama ini memang produsen kacang olahan memilih produk mentah impor tetapi kini mulai memperhatikan kacang tanah dari para petani lokal untuk diolah menjadi produk yang berkualitas dengan harga bersaing di pasar internasional," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024