Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan swasta untuk menyediakan ruang pamer produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai bagian dari perluasan pemasaran.
"Kami kerja sama dengan swasta untuk peningkatan UMKM kami," kata Gibran pada kegiatan JNE dan UMKM Bersinergi Menuju Kemandirian Anak Negeri di Solo, Kamis.
Kepada Presiden Direktur JNE, ia sudah melakukan pembicaraan terkait ruang pamer tersebut. Apalagi, dalam waktu dekat Pemkot Surakarta akan memiliki Gedung IKM Mebel Gilingan yang bisa mewadahi fasilitas ruang pamer tersebut.
"Untuk IKM (IKM Mebel Gilingan) kemarin sudah saya instruksikan ke kepala dinas, selain mebel memang harus diisi dengan handicraft ya," katanya.
Dengan demikian, menurut dia, JNE bisa masuk di dalamnya untuk ikut terlibat mengisi ruang pamer produk kerajinan tangan produksi UMKM.
"Kalau mebel kan harus ada handicraft-nya, pernak-pernik untuk interiornya. Kemarin ya saya lihat yang bagus di Inacraft," katanya.
Terkait hal itu, Presiden Direktur JNE M Feriadi Soeprapto mengaku antusias dengan permintaan Gibran tersebut. Ia mengatakan gagasan tentang showcase UMKM merupakan ide segar yang segera dikembangkan oleh JNE.
"UMKM tentu membutuhkan sarana dan prasarana dalam menjual produknya. Mas wali bilang kalau bisa JNE menyiapkan showcase-nya, di mana nanti mereka (pelaku UMKM) bisa display di lokasi yang trafik (pengunjungnya) banyak seperti mal dan pertokoan," katanya.
Oleh karena itu, ke depan ia berencana untuk menjadikan Solo sebagai kota prioritas penyelenggaraan showcase.
Ia mengatakan saat ini yang sedang dikembangkan oleh JNE yakni Solo Fulfillment Center yang memungkinkan pelaku UMKM tetap bisa berjualan tanpa perlu punya gudang untuk menyimpan produknya.
"Produk bisa disimpan di gudang milik JNE, termasuk pengelolaan dan inventarisasi. Jadi pelaku UMKM fokus jualan saja. Kalau mereka dapat order, ada pembelian masuk, dalam sistem akan kami kirimkan," katanya.
Sementara itu, pada kegiatan tersebut dilakukan pula penyaluran bantuan dari JNE kepada anak yatim piatu dan dhuafa binaan Baznas Kota Surakarta. Bantuan yang disalurkan yakni uang tunai sebesar Rp220 juta dengan rincian Rp100 juta untuk anak yatim dan dhuafa, serta Rp 120 juta untuk Baznas Kota Surakarta.
"Kami kerja sama dengan swasta untuk peningkatan UMKM kami," kata Gibran pada kegiatan JNE dan UMKM Bersinergi Menuju Kemandirian Anak Negeri di Solo, Kamis.
Kepada Presiden Direktur JNE, ia sudah melakukan pembicaraan terkait ruang pamer tersebut. Apalagi, dalam waktu dekat Pemkot Surakarta akan memiliki Gedung IKM Mebel Gilingan yang bisa mewadahi fasilitas ruang pamer tersebut.
"Untuk IKM (IKM Mebel Gilingan) kemarin sudah saya instruksikan ke kepala dinas, selain mebel memang harus diisi dengan handicraft ya," katanya.
Dengan demikian, menurut dia, JNE bisa masuk di dalamnya untuk ikut terlibat mengisi ruang pamer produk kerajinan tangan produksi UMKM.
"Kalau mebel kan harus ada handicraft-nya, pernak-pernik untuk interiornya. Kemarin ya saya lihat yang bagus di Inacraft," katanya.
Terkait hal itu, Presiden Direktur JNE M Feriadi Soeprapto mengaku antusias dengan permintaan Gibran tersebut. Ia mengatakan gagasan tentang showcase UMKM merupakan ide segar yang segera dikembangkan oleh JNE.
"UMKM tentu membutuhkan sarana dan prasarana dalam menjual produknya. Mas wali bilang kalau bisa JNE menyiapkan showcase-nya, di mana nanti mereka (pelaku UMKM) bisa display di lokasi yang trafik (pengunjungnya) banyak seperti mal dan pertokoan," katanya.
Oleh karena itu, ke depan ia berencana untuk menjadikan Solo sebagai kota prioritas penyelenggaraan showcase.
Ia mengatakan saat ini yang sedang dikembangkan oleh JNE yakni Solo Fulfillment Center yang memungkinkan pelaku UMKM tetap bisa berjualan tanpa perlu punya gudang untuk menyimpan produknya.
"Produk bisa disimpan di gudang milik JNE, termasuk pengelolaan dan inventarisasi. Jadi pelaku UMKM fokus jualan saja. Kalau mereka dapat order, ada pembelian masuk, dalam sistem akan kami kirimkan," katanya.
Sementara itu, pada kegiatan tersebut dilakukan pula penyaluran bantuan dari JNE kepada anak yatim piatu dan dhuafa binaan Baznas Kota Surakarta. Bantuan yang disalurkan yakni uang tunai sebesar Rp220 juta dengan rincian Rp100 juta untuk anak yatim dan dhuafa, serta Rp 120 juta untuk Baznas Kota Surakarta.