Magelang (ANTARA) - Berbagai informasi tentang peranan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dalam Supreme Audit Institution 20 (SAI 20) pada Presidensi G20 melengkapi koleksi Museum BPK RI di Kota Magelang, Jawa Tengah.

"Museum BPK RI di Magelang ini adalah sebuah upaya untuk menjaga momentum sejarah pembentukan SAI 20 di mana ketua SAI 20 pertama adalah di Indonesia dalam hal ini BPK," kata Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK Yudi Ramdan Budiman di Magelang, Sabtu.

Ia menyampaikan hal tersebut usai peluncuran "SAI 20 Spot Exibition" di Museum BPK RI Magelang.

Yudi menyampaikan inilah salah satu upaya untuk memberikan kenangan, persepektif dan sebagai tanda sejarah bahwa BPK telah membentuk SAI 20.

Menurut dia ada beberapa barang atau informasi yang disimpan di Museum BPK berkaitan pembentukan SAI 20 ini pertama barang yang paling penting adalah palu, karena palu itu melambangkan kepemimpinan BPK di SAI 20 sebagai palu pertama.

Kemudian juga menghadirkan beberapa cenderamata atau pin, bahkan menyimpan nomor mobil delegasi, bendera-bendera anggota, sejarah singkat SAI 20, dan terakhir adalah video yang menjelaskan momentum bersejarah dari proses diskusi dari mulai pertemuan teknis senior dan Summit saat di Bali.

"Dengan adanya informasi dan barang di sini kami menghadirkan bahwa BPK telah menorehkan sejarah dalam konteks berkaitan G20 presidensi di Indonesia.

Menurut dia hal ini penting, karena memberikan sebuah konteks bahwa Indonesia dalam ini BPK menginisiasi sebuah forum yang mendiskusikan tentang bagaimana mengawal antarnegara di 20 negara.

Kepala Museum BPK RI Dicky Dewarijanto mengatakan koleksi yang ada di Museum BPK ini mencoba menginformasikan segala hal yang terkait dengan BPK dari awal sejarah berdirinya kemudian kegiatan BPK.

Museum ini juga menampilkan struktur organisasi yang ada di BPK dari masa ke masa, juga menampilkan nilai dasar BPK, yakni independensi, integritas dan profesionalisme.

"Menurut kami nilai dasar ini bukan hanya untuk insan BPK saja tetapi juga seluruh masyarakat untuk memperkenalkan nilai dasar ini sangat penting," katanya.

Museum BPK juga menampilkan terkait sisi-sisi humanisme dari ketua-ketua BPK dari masa ke masa, kemudian juga ada ruang titik nol yang menginformasikan dari masa ke masa dari sisi lokasi berawal dari Kota magelang, sejak 1 Januari 1947 BPK lahir di sini, satu tahun kurang lebih di Kota Magelang dan 1948 pindah ke Yogyakarta.

"Kami juga menampilkan partisipasi BPK di dunia internasional, yang terbaru dan masih anget di bulan Agustus kemarin SAI 20 sebagai salah satu prestasi bagi kami dan juga bukan hanya kebanggaan orang BPK tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia, bisa menhadirkan SAI 20 atas inisiatif BPK, ini koleksi terbaru kami," katanya. 


 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024