Solo (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, menyatakan siap menerima pasien dengan kasus gagal ginjal akut baik dari sisi obat-obatan maupun fasilitas perawatan.

"Untuk langkah antisipasi kami sudah siap. Tugas kami kan merawat, jadi harus siap," kata Direktur RSUD Dr Moewardi, Dr dr Cahyono Hadi, Sp.OG, di Solo, Jumat.

Mengenai fasilitas perawatan seperti ruang ICU, dikatakannya, sudah disiapkan untuk perawatan pasien kasus tersebut. Selain itu, dari sisi obat-obatan juga sudah disiapkan.

"Obat-obatan reguler saja. Kalau sudah kena kan bukan karena sesuatu tetapi karena obatnya itu (sirop yang ditarik dari peredaran karena mengandung etilen glikol)," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya menganjurkan agar penggunaan obat bisa menggunakan puyer atau tablet yang digerus.

Baca juga: RSUD Batang temukan dua kasus gagal ginjal anak, satu meninggal dunia
Baca juga: IAI Banyumas imbau obat sirop ditarik sesuai edaran BPOM, Yoga akui merugi

"Kalau paracetamol tablet dibikin puyer kan bisa. Kalau panas kami sepakat semua dibuat dengan puyer," katanya.

Sementara itu, terkait kasus tersebut ia mengimbau para orang tua mewaspadai kondisi anak agar bisa tertangani sedini mungkin.

"Kalau tidak bisa kencing langsung bawa ke rumah sakit, kami ada mekanisme dan SOP untuk menerima pasien seperti itu. Biasanya kalau kencingnya berkurang kan tahu, itu harus cepat-cepat dirujuk," katanya.

Sebelumnya, RSUD Dr Moewardi menerima pasien dengan kondisi yang mengarah pada gagal ginjal akut.

"Itu kasus dari Ngawi kemudian dibawa ke RSUD Moewardi. Selanjutnya dirujuk ke RS Sardjito, Yogyakarta, di sana pasien tersebut meninggal dunia. Pasien ini sebelum dibawa ke Moewardi sudah panas selama empat hari di rumah," katanya.

Meski demikian, sejauh ini belum ada pasien dari Solo dengan kasus gagal ginjal akut yang ditangani oleh RSUD Dr Moewardi, demikian Cahyono Hadi.

Baca juga: Gibran ajak jajaran Pemkot Surakarta waspadai kasus gagal ginjal akut
Baca juga: IDAI Jateng: Anak panas beri banyak air minum dan dikompres
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024