Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah meminta warga mewaspadai kemungkinan terjadi banjir di bagian aliran sungai yang menjadi tempat penambangan pasir saat hujan turun.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali Widodo Munir di Boyolali, Kamis, mengatakan bahwa menurut peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan lebat berpeluang terjadi di wilayah Banyudono, Kemusu, Karanggede, Ampel, dan daerah penambangan pasir di Selo.

Oleh karena itu, BPBD meminta para penambang tradisional di lereng Merapi mewaspadai kemungkinan terjadi banjir dan longsor selama kegiatan penambangan.

Banjir berpotensi terjadi di daerah aliran sungai yang menjadi tempat penambangan pasir seperti Kali Apu di wilayah Selo maupun Sungai Gandul yang berhulu di Gunung Merapi saat hujan lebat turun dan kondisi yang demikian bisa membahayakan keselamatan para penambang.

Selain itu, daerah tempat penambangan pasir yang tanahnya labil berisiko longsor saat hujan deras turun.

"Ketika terjadi hujan jangan melakukan aktivitas, akan membahayakan para penambang sendiri. Jaga keselamatan jiwa ketika melakukan penambangan baik di sungai maupun di lahan sendiri," kata Widodo.

Dia juga menyampaikan peringatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi bahwa Gunung Merapi statusnya masih siaga.

Masyarakat yang ada di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi, khususnya Desa Tlogolele dan Klakah di Kecamatan Selo Boyolali, diminta mewaspadai kemungkinan gunung api itu mengalami erupsi selama musim penghujan.

Baca juga: Boyolali belum ada kasus anak gagal ginjal akut
Baca juga: Asrama Haji Donohudan dipadati warga untuk vaksinasi

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024