Semarang (ANTARA) - PLN UP3 Klaten berhasil melakukan penyalaan daya 690 KVA kepada CV Metalindo Sukses Abadi, perusahaan yang berada di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten ini bergerak di bidang usaha pengecoran baja.

Tingginya kebutuhan energi listrik untuk digunakan pada proses produksi dengan teknologi sistem induksi untuk proses peleburan, pendinginan, dan proses penunjang lainnya seperti pengangkatan barang dan lain-lain dengan biaya yang murah dan mudah menjadi alasan CV Metalindo Sukses Abadi beralih ke energi listrik PLN sebesar 690 KVA yang sebelumnya menggunakan energi dari batu bara.

"Sebelumnya, saat menggunakan batu bara, kami harus menunggu jumlah cetakan minimum tercapai sebelum melakukan proses casting, yang mana perlu waktu cetak hingga 3 (tiga) pekan. Namun dengan PLN, kapanpun dan berapapun jumlah cetakannya kami bisa produksi," ungkap Djoko Priyono, pemilik CV Metalindo Sukses Abadi.

Baca juga: Sinergi PLN dengan ESDM bantu warga Cilongok dapatkan listrik gratis

Baca juga: Manajemen dan Serikat Pekerja PLN teken perjanjian kerja bersama

Djoko juga mengatakan bahwa listrik PLN lebih mudah, murah, dan efisien dibandingkan menggunakan bahan bakar batu bara. 

"Keuntungan kami menggunakan PLN adalah kecepatan produksi, efisiensi waktu dan efisiensi dari segi biaya. Dengan PLN juga terjamin keandalannya dan kemudahan dalam perawatannya. Bagi kami, pelayanan PLN sangat baik dan responsif," tambahnya.

Di samping itu, Manager PLN UP3 Klaten, Yudho Rahadianto mengatakan PLN terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan listrik yang andal. 

“Alhamdulillah PLN UP3 Klaten berhasil menyalakan daya sebesar 690 KVA kepada CV Metalindo Sukses Abadi di mana listrik PLN digunakan untuk kebutuhan pengecoran logam dalam produksi sparepart. Sebagai penyedia energi listrik, kami akan terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya adalah jaringan yang andal, sehingga dapat membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan produk-nya,” ungkapnya.

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025