Semarang (ANTARA) - PLN Peduli berkolaborasi dengan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS untuk mendukung kelestarian budaya dengan menyelenggarakan Program Sekolah Budaya yang diwujudkan dengan pendampingan untuk masyarakat,
Pemda dan organisasi yang berminat dalam penciptaan seni. Pendampingan berupa pelatihan tari, penciptaan sebuah ikon berbasis seni dan budaya yang sudah ada maupun yang belum ada di masyarakat.
Dalam sambutannya pada acara Pagelaran Karya Cipta Tari Khas Daerah yang digelar PUI Javanologi, Jumat (7/10), General Manager PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY Wahyu Jatmiko menyampaikan peran serta PLN diwujudkan melalui bantuan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada PUI Javanologi UNS.
"Semoga kolaborasi PLN Peduli dengan UNS berupa bantuan dana untuk Program Sekolah Budaya ini dapat menjadi sebuah Media pembelajaran sebagai bentuk re-orientasi pembelajaran modern berbasis 4.0, serta tentunya Membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan profesional melalui penanaman karakter nilai kebudayaan dalam seni tari dan peran." jelas Jatmiko.
Baca juga: PLN batalkan Program Kompor Listrik
Baca juga: PLN siap salurkan 40 MVA ke KIK, Dukung pertumbuhan ekonomi
Senada dengan hal tersebut, Ketua PUI Javanologi, Prof Sahid Teguh Widodo menyampaikan terima kasih atas bantuan PLN dan berharap semoga hasil yang telah terwujud dari kolaborasi PLN dengan pihaknya dapat bermanfaat bagi kelestarian budaya.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan PLN sehingga kami dapat melakukan pendampingan pada tiga pemerintah daerah yaitu Pemerintah Kabupaten Magetan, Pemerintah Kabupaten Sragen, Pemerintah Kabupaten Grobogan serta satu komunitas seni di Surakarta dan kami juga berharap semoga hal ini dapat bermanfaat bagi kelestarian kebudayaan." jelas Sahid.
Sahid menambahkan dengan dana bantuan dari PLN pihaknya dapat melakukan pendampingan sehingga tercipta seni tari baru, yaitu Tari Tirtayatra Sarangan dari Pemkab Magetan, Tari Bledug Kuwu dari Pemkab Grobogan, Tari Eksotika Kemukus dari Pemkab Sragen dan terakhir Tari bertajuk Membelah Kabut yang dikembangkan oleh komunitas seni di Surakarta.
Baca juga: PLN kenalkan electrifying lifestyle pada CFD Semarang
Pemda dan organisasi yang berminat dalam penciptaan seni. Pendampingan berupa pelatihan tari, penciptaan sebuah ikon berbasis seni dan budaya yang sudah ada maupun yang belum ada di masyarakat.
Dalam sambutannya pada acara Pagelaran Karya Cipta Tari Khas Daerah yang digelar PUI Javanologi, Jumat (7/10), General Manager PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY Wahyu Jatmiko menyampaikan peran serta PLN diwujudkan melalui bantuan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada PUI Javanologi UNS.
"Semoga kolaborasi PLN Peduli dengan UNS berupa bantuan dana untuk Program Sekolah Budaya ini dapat menjadi sebuah Media pembelajaran sebagai bentuk re-orientasi pembelajaran modern berbasis 4.0, serta tentunya Membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan profesional melalui penanaman karakter nilai kebudayaan dalam seni tari dan peran." jelas Jatmiko.
Baca juga: PLN batalkan Program Kompor Listrik
Baca juga: PLN siap salurkan 40 MVA ke KIK, Dukung pertumbuhan ekonomi
Senada dengan hal tersebut, Ketua PUI Javanologi, Prof Sahid Teguh Widodo menyampaikan terima kasih atas bantuan PLN dan berharap semoga hasil yang telah terwujud dari kolaborasi PLN dengan pihaknya dapat bermanfaat bagi kelestarian budaya.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan PLN sehingga kami dapat melakukan pendampingan pada tiga pemerintah daerah yaitu Pemerintah Kabupaten Magetan, Pemerintah Kabupaten Sragen, Pemerintah Kabupaten Grobogan serta satu komunitas seni di Surakarta dan kami juga berharap semoga hal ini dapat bermanfaat bagi kelestarian kebudayaan." jelas Sahid.
Sahid menambahkan dengan dana bantuan dari PLN pihaknya dapat melakukan pendampingan sehingga tercipta seni tari baru, yaitu Tari Tirtayatra Sarangan dari Pemkab Magetan, Tari Bledug Kuwu dari Pemkab Grobogan, Tari Eksotika Kemukus dari Pemkab Sragen dan terakhir Tari bertajuk Membelah Kabut yang dikembangkan oleh komunitas seni di Surakarta.
Baca juga: PLN kenalkan electrifying lifestyle pada CFD Semarang