Purwokerto (ANTARA) - Pakar pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Totok Agung Dwi Haryanto mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam penyediaan dan menjaga ketahanan pangan.

"Untuk masyarakat perlu kesadaran bahwa penyediaan pangan itu tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan peneliti, tetapi seluruh masyarakat," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam kaitannya dengan penyediaan dan ketahanan pangan.

Menurut dia, hal itu bisa dilakukan masyarakat melalui pemanfaatan semua aset yang ada di sekitarnya dan berpotensi untuk produksi pangan.

"Contohnya adalah lahan pekarangan," kata Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed itu.

Totok mengatakan beberapa negara maju sudah memanfaatkan lahan di lorong-lorong kosong antara rumah yang satu dan rumah yang lainnya untuk ditanami tanaman pangan.

"Nah lahan pekarangan itu kalau di kita bisa ditanami sayuran atau tanaman obat dan rempah yang itu juga bisa membangun ketahanan pangan keluarga," ujarnya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa memanfaatkan lahan-lahan kering yang belum optimal dimanfaatkan untuk tanaman pangan

Dalam hal ini, banyak lahan-lahan kering vertikal di kampung-kampung yang belum ditanami dengan tanaman-tanaman pangan.

"Bahkan, pada lahan-lahan sawah pun masih bisa dilakukan dengan meningkatkan indeks pertanaman (IP), yang biasanya satu kali panen menjadi dua kali, yang dua kali menjadi tiga kali, sesuai ketersediaan air," kata pemulia tanaman padi itu.

Ia mengatakan masyarakat-masyarakat pekebun pun bisa turut berkontribusi dalam penyediaan dan menjaga ketahanan pangan

"Di antara tanaman-tanaman perkebunan replanting, itu ada lahan-lahan yang bisa dimanfaatkan untuk produksi pangan, terutama tanaman-tanaman pangan lahan kering. Itu belum banyak dimanfaatkan, tetapi masyarakat bisa melakukan itu kaitannya dengan kontribusi masyarakat untuk penyediaan pangan," kata Totok.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024