Kudus (ANTARA) - Pihak SMP 1 Kudus, Jawa Tengah menerapkan presensi digital untuk para siswanya melalui penggunaan kartu serba guna bernama "Si Heka" (Sistem Hebat Berkarakter).

"Guru tidak lagi membacakan absen (presensi, red.) siswa satu per satu di kelas, karena sudah bisa diketahui siswa yang masuk dan absen," kata Kepala SMP 1 Kudus Ahadi Setyawan di Kudus, Senin.

Oleh karena masih masa uji coba, kata dia, kartu presensi diberikan khusus kelas VII sebanyak 280 keping, sedangkan siswa baru belum memiliki kartu tersebut.

Dalam praktiknya, imbuh dia, siswa datang ke sekolah dengan batas waktu pukul 07.00 WIB, langsung scan kartu dengan alat yang sudah disediakan di dekat aula.

Kalaupun ada siswa yang kelupaan membawa kartu tersebut, bisa melapor ke guru bimbingan konseling (BK), agar bisa dimasukkan presensi secara manual.

Bagi siswa yang menghilangkan kartu tersebut, katanya, akan dikenakan sanksi denda dengan uang denda dimasukkan ke kas kelas.

"Hal itu bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab para siswa supaya menjaga kartu tersebut dengan baik," ujarnya.

Selain digunakan untuk presensi masuk sekolah, kartu tersebut juga untuk meminjam buku di perpustakaan.

Andrea, salah satu siswa kelas VII sekolah itu, mengakui baru memperoleh kartu tersebut pada Rabu (27/9) dengan paginya langsung untuk presensi masuk sekolah.

"Saya berupaya berangkat lebih awal, agar tidak terlambat karena jika terlambat kartunya tidak bisa dipakai untuk absensi," ujarnya.

Ia mengakui dengan kartu tersebut cukup praktis karena bisa dipakai untuk meminjam buku di perpustakaan. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024