Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus mengoptimalkan tim "Jogo Kali" guna mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah di sungai yang nantinya bisa menimbulkan penyumbatan aliran dan berpotensi menyebabkan banjir dan kerusakan lainnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan bawah pihaknya telah menugaskan tim "Jogo Kali" yang secara rutin untuk menyingkirkan sampah di Sungai Loji.
"Sekitar 8 meter kubik sampah atau 2 kontainer sampah per hari yang disingkirkan atau diambil dari sungai itu untuk selanjutnya diangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA)," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Eni Purwanti mengungkapkan bahwa tim "Jogo Kali" memang bertugas untuk membersihkan sisa sampah di Sungai Loji setiap hari.
Tim "Jogo Kali" ini, kata dia, berjumlah 19 orang yang bertugas khusus untuk menjaga kebersihan di sepanjang aliran Sungai Loji.
Dikatakan, sampah tersebut bisa dalam bentuk eceng gondok, tanaman gulma, atau sampah padat yang mengapung di aliran air sungai itu.
"Kami berharap masyarakat dapat membantu bersama-sama menjaga kondisi sungai agar terjaga bersih dari sampah. Sekarang ini, sungai di daerah sudah tercemar dengan limbah cair sehingga jangan ditambah lagi dengan pembuangan sampah padat di sungai," katanya.
Ia mengimbau masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas lainnya untuk membuang sampah di tempat yang benar atau disediakan agar tidak menimbulkan kerusakan kondisi sungai.
"Sisa sampah di sungai jika tidak diambil maka bisa sampai ke laut dan itu sangat berbahaya. Sampah yang masuk ke laut kemudian dimakan biota laut yang akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan bawah pihaknya telah menugaskan tim "Jogo Kali" yang secara rutin untuk menyingkirkan sampah di Sungai Loji.
"Sekitar 8 meter kubik sampah atau 2 kontainer sampah per hari yang disingkirkan atau diambil dari sungai itu untuk selanjutnya diangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA)," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Eni Purwanti mengungkapkan bahwa tim "Jogo Kali" memang bertugas untuk membersihkan sisa sampah di Sungai Loji setiap hari.
Tim "Jogo Kali" ini, kata dia, berjumlah 19 orang yang bertugas khusus untuk menjaga kebersihan di sepanjang aliran Sungai Loji.
Dikatakan, sampah tersebut bisa dalam bentuk eceng gondok, tanaman gulma, atau sampah padat yang mengapung di aliran air sungai itu.
"Kami berharap masyarakat dapat membantu bersama-sama menjaga kondisi sungai agar terjaga bersih dari sampah. Sekarang ini, sungai di daerah sudah tercemar dengan limbah cair sehingga jangan ditambah lagi dengan pembuangan sampah padat di sungai," katanya.
Ia mengimbau masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas lainnya untuk membuang sampah di tempat yang benar atau disediakan agar tidak menimbulkan kerusakan kondisi sungai.
"Sisa sampah di sungai jika tidak diambil maka bisa sampai ke laut dan itu sangat berbahaya. Sampah yang masuk ke laut kemudian dimakan biota laut yang akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi," katanya.