Kudus (ANTARA) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah Seleksi Provinsi (Selekprov) Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Jateng sebagai persiapan menuju kejuaraan tingkat nasional (Kejurnas) pada bulan Oktober 2022.
"Kami berharap tim olahraga barongsai atau tarian singa Kudus bisa berprestasi karena pelaksanaan seleksi di daerah sendiri," kata Bupati Kudus Hartopo saat pembukaan Selekprov Kejuaraan Olahraga Barongsai di Kelenteng Hok Hien Bio, Sabtu.
Meskipun menjadi tuan rumah, dia berharap, atlet tuan rumah tetap harus menjaga sportivitas dalam bertanding.
Apalagi, imbuh dia, barongsai merupakan olahraga seni yang menitikberatkan kekompakan dan kolaborasi. Sehingga berbeda dengan cabang olahraga lainnya.
"Perkembangan olahraga barongsai di Kabupaten Kudus juga cukup pesat. Ini menjadi sebuah prestasi tersendiri," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Jateng Wong Ronny Purwandi Djianto berharap ketika semua peserta menjaga sportivitas, maka pertandingan tentunya juga akan berjalan lancar.
Ia mengaku bangga bisa menyatukan kembali FOBI Jateng yang beberapa tahun lalu mati suri. Kini mulai fokus untuk bisa panen prestasi pada ajang kejuaraan nasional dan persiapan Pra PON 2023.
"Saatnya berkompetisi secara jujur dan mempersembahkan prestasi untuk Jateng," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) FOBI Xaverius Djunair menyatakan penjurian pada seleksi provinsi olahraga barongsai kali ini telah dimutakhirkan menjadi berbasis android guna meningkatkan efisiensi dan keakuratan penilaian sehingga menjadi terobosan baru dalam dunia pertandingan barongsai.
"Penilaian menjadi lebih efisien dan adil," ujarnya.
Selekprov kejuaraan olahraga barongsai diikuti 231 atlet yang berasal dari delapan pemerintah kabupaten/kota di Jateng. Di antaranya, Kabupaten Magelang, Pati, Kudus, Semarang, Surakarta, Tegal, Temanggung, dan Kota Semarang.
"Kami berharap tim olahraga barongsai atau tarian singa Kudus bisa berprestasi karena pelaksanaan seleksi di daerah sendiri," kata Bupati Kudus Hartopo saat pembukaan Selekprov Kejuaraan Olahraga Barongsai di Kelenteng Hok Hien Bio, Sabtu.
Meskipun menjadi tuan rumah, dia berharap, atlet tuan rumah tetap harus menjaga sportivitas dalam bertanding.
Apalagi, imbuh dia, barongsai merupakan olahraga seni yang menitikberatkan kekompakan dan kolaborasi. Sehingga berbeda dengan cabang olahraga lainnya.
"Perkembangan olahraga barongsai di Kabupaten Kudus juga cukup pesat. Ini menjadi sebuah prestasi tersendiri," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Jateng Wong Ronny Purwandi Djianto berharap ketika semua peserta menjaga sportivitas, maka pertandingan tentunya juga akan berjalan lancar.
Ia mengaku bangga bisa menyatukan kembali FOBI Jateng yang beberapa tahun lalu mati suri. Kini mulai fokus untuk bisa panen prestasi pada ajang kejuaraan nasional dan persiapan Pra PON 2023.
"Saatnya berkompetisi secara jujur dan mempersembahkan prestasi untuk Jateng," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) FOBI Xaverius Djunair menyatakan penjurian pada seleksi provinsi olahraga barongsai kali ini telah dimutakhirkan menjadi berbasis android guna meningkatkan efisiensi dan keakuratan penilaian sehingga menjadi terobosan baru dalam dunia pertandingan barongsai.
"Penilaian menjadi lebih efisien dan adil," ujarnya.
Selekprov kejuaraan olahraga barongsai diikuti 231 atlet yang berasal dari delapan pemerintah kabupaten/kota di Jateng. Di antaranya, Kabupaten Magelang, Pati, Kudus, Semarang, Surakarta, Tegal, Temanggung, dan Kota Semarang.