Surakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta berharap pergelaran Solo Great Sale (SGS) pada 25 September-30 Oktober 2022 mampu membantu memulihkan perekonomian usai pandemi COVID-19.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Surakarta Is Purwaningsih di Solo, Sabtu, mengatakan SGS selama ini menjadi salah satu destinasi wisata belanja di Solo.

"Wisata belanja ini diselenggarakan setiap tahun dan dinantikan banyak orang, karena menawarkan potongan harga yang cukup besar," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap SGS mampu menjadi pemantik bagi pertumbuhan ekonomi daerah usai lesu akibat dihantam pandemi COVID-19.

"Apalagi kan usai pandemi ini banyak wisatawan yang datang dan kulineran di Solo," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta Nugroho Joko Prastowo berharap agar masyarakat mengoptimalkan transaksi nontunai selama pelaksanaan SGS.

Ia pun mengajak masyarakat Solo untuk membudayakan transaksi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang semakin masif penggunaannya.

"Dalam SGS ini, untuk setiap transaksi Rp50.000 dapat poin satu tapi kalau transaksi menggunakan QRIS dapat poin dua sehingga peluang untuk mendapatkan hadiah akan lebih besar," katanya.

Baca juga: Target transaksi Solo Great Sale Rp2 triliun, BI dukung optimalisasi transaksi nontunai

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Surakarta Gareng S Haryanto sekaligus penanggung jawab SGS mengatakan ada sekitar 23.000 tenant yang berpartisipasi dalam SGS. Sedangkan target transaksi diharapkan mampu menembus angka Rp2 triliun.

"Beberapa tenant yang ikut di antaranya hotel, mal, UMKM, pasar tradisional, hingga transportasi," katanya.

Baca juga: Gibran targetkan SGS mampu percepat pemulihan ekonomi

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024