Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan hingga saat ini Batik Solo Trans (BST) belum berbayar atau gratis usai kenaikan harga beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.

"BST belum berbayar, rencana belum," katanya di Solo, Jumat.

Ia mengatakan terkait dengan rencana ke depan sejauh ini belum diputuskan mengingat antusiasme warga masih sangat tinggi untuk menaiki bus tersebut.

Sementara itu, sejauh ini Dinas Perhubungan Kota Surakarta juga masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk menekan biaya operasional BST agar tidak membengkak usai kenaikan harga BBM.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufiq Muhammad mengatakan masih menunggu apakah akan ada penyesuaian biaya buy the service atau jika anggaran tidak ada perubahan maka akan ada penyesuaian pelayanan.

Ia mengatakan salah satu upaya penyesuaian pelayanan yang dapat dilakukan adalah mengurangi ritase di seluruh koridor BST yang paling sepi penumpang.

Menurut dia, jika mengacu pada Peraturan Menteri Keungan terkait Pendapatan Negara Bukan Pajak maka penerapan tarif BST rencananya dimulai tahun ini.

"Kayaknya tahun ini sudah berbayar, tapi tidak tahu dimulai Oktober apa November. Karena 2023 anggarannya sudah ditetapkan dan nilainya tidak sampai 50 persen dari tahun ini, jadi harus berbayar," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024