Semarang (ANTARA) - Proses pembangunan Rutan Semarang kembali mendapatkan atensi Pimpinan Tinggi Pratama Unit Pusat, Kepala Biro Perencanaan Ida Asep Somara dan Kepala Biro Keuangan Wisnu Nugroho Dewanto yang meninjau proyek tersebut pada Jum'at (9/9).
Kedatangan mereka di lokasi didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin, Kepala Divisi Administrasi Jusman, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto dan Pejabat Administrasi lainnya.
Pada kesempatan itu, rombongan meninjau pengerjaan tahap II Blok Hunian, kantor teknis, tembok keliling, pagar pembatas area, serta sarana dan prasarana lingkungan.
Baca juga: Kemenkumham Jateng lakukan Monev Integrasi SIMPEG
Berdasarkan penjelasan PKK Pembangunan dan Pihak Ketiga sebagai penyedia, progres pekerjaan telah mencapai 35,67 persen dari 32,99 persen target yang ditentukan, atau surplus 2,68 persen.
Saat ini proyek telah berjalan 59 hari dari 161 hari jangka waktu pelaksanaan yang artinya masih ada waktu 102 hari kerja untuk menyelesaikan seluruh kontrak pekerjaan.
Dari peninjauan tersebut, Karo Perencanaan memberikan beberapa arahan misalnya, Ida menyaran untuk melakukan proses lelang untuk tahap ke III lebih awal.
"Perencanaan kan sudah selesai. Artinya sudah fix rencana tersebut. Jadi dilelangkan saja lebih awal. Jadi Januari (2023) sudah bisa running. Sudah bisa dikerjakan. Jadi tidak harus menunggu sampai pertengahan tahun atau akhir tahun. Kalo cepat selesai, artinya bisa cepat dioperasikan. Bisa digunakan segera," katanya.
Baca juga: Proses pembangunan Rutan Boyolali capai 34 persen
Saran lainnya, Karo Perencanaan mendorong agar pembangunan pagar pembatas bisa dimodifikasi dengan anggaran yang lebih murah. Dia melihat, anggaran yang saat ini digunakan untuk pagar pembatas cenderung lebih beras dari bangunan utama.
"Ini kan aneh ya. Jangan sampai lebih mahal pagar daripada bangunan pokoknya," katanya.
Dia juga menyoroti ketinggian pondasi pagar keliling yang lebih rendah dari ketinggian tanah sekitar dan mengingatkan untuk melakukan pemaksimalan pekerjaan sebelum musim penghujan tiba.
Sementara, Karo Keuangan mengatakan untuk tidak terpaku pada surplus progres saat ini karena menurut Wisnu angka itu masih terlalu kecil dan risiko keterlambatan pekerjaan karena banyak faktor masih sangat mungkin terjadi.
Kedatangan mereka di lokasi didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin, Kepala Divisi Administrasi Jusman, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto dan Pejabat Administrasi lainnya.
Pada kesempatan itu, rombongan meninjau pengerjaan tahap II Blok Hunian, kantor teknis, tembok keliling, pagar pembatas area, serta sarana dan prasarana lingkungan.
Baca juga: Kemenkumham Jateng lakukan Monev Integrasi SIMPEG
Berdasarkan penjelasan PKK Pembangunan dan Pihak Ketiga sebagai penyedia, progres pekerjaan telah mencapai 35,67 persen dari 32,99 persen target yang ditentukan, atau surplus 2,68 persen.
Saat ini proyek telah berjalan 59 hari dari 161 hari jangka waktu pelaksanaan yang artinya masih ada waktu 102 hari kerja untuk menyelesaikan seluruh kontrak pekerjaan.
Dari peninjauan tersebut, Karo Perencanaan memberikan beberapa arahan misalnya, Ida menyaran untuk melakukan proses lelang untuk tahap ke III lebih awal.
"Perencanaan kan sudah selesai. Artinya sudah fix rencana tersebut. Jadi dilelangkan saja lebih awal. Jadi Januari (2023) sudah bisa running. Sudah bisa dikerjakan. Jadi tidak harus menunggu sampai pertengahan tahun atau akhir tahun. Kalo cepat selesai, artinya bisa cepat dioperasikan. Bisa digunakan segera," katanya.
Baca juga: Proses pembangunan Rutan Boyolali capai 34 persen
Saran lainnya, Karo Perencanaan mendorong agar pembangunan pagar pembatas bisa dimodifikasi dengan anggaran yang lebih murah. Dia melihat, anggaran yang saat ini digunakan untuk pagar pembatas cenderung lebih beras dari bangunan utama.
"Ini kan aneh ya. Jangan sampai lebih mahal pagar daripada bangunan pokoknya," katanya.
Dia juga menyoroti ketinggian pondasi pagar keliling yang lebih rendah dari ketinggian tanah sekitar dan mengingatkan untuk melakukan pemaksimalan pekerjaan sebelum musim penghujan tiba.
Sementara, Karo Keuangan mengatakan untuk tidak terpaku pada surplus progres saat ini karena menurut Wisnu angka itu masih terlalu kecil dan risiko keterlambatan pekerjaan karena banyak faktor masih sangat mungkin terjadi.