Purwokerto (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Dr Jebul Suroso menyampaikan tata nilai "BAIK" sebagai gerakan tercapainya indikator kinerja utama kampus.
Hal itu disampaikan Rektor UMP saat menjadi narasuber dalam acara Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah/'Aisiyah se-Jawa Tengah dengan tema "Pemetaan dan Peningkatan Kualitas PTM/A Jawa Tengah menuju Mutu Unggul & Berwawasan Intelektual" yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bekerja sama dengan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah di Semarang, Sabtu (27/8).
Menurut dia, ada delapan indikator kinerja utama perguruan tinggi. Pertama lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, dan praktisi mengajar di dalam kampus.
"Indikator lainnya adalah hasil kinerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional. Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional," jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor menjelaskan ada 12 Indikator Kinerja UMP, yakni pendidikan atau pembelajaran, penelitian, pengabdian, inovasi, dakwah Al Islam dan Kemuhammadiyahan, organisasi dan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, teknologi informasi keuangan, kemahasiswaan dan alumni, pengembangan dan kerja sama, serta penjaminan mutu.
"Hari ini kami fokus pada dua indikator kinerja utama, yakni akreditasi unggul dan internasional mahasiswa baru," jelasnya.
Baca juga: Orientasi mahasiswa PPG Daljab UMP Kategori II Tahun 2022
Untuk menuju menuju akreditasi unggul dan internasional, kata dia, yang dilakukan di antaranya meningkatkan kualitas kurikulum, meningkatkan kualitas SDM di kampus, kualitas sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian, serta integrasi sistem pengelolaan kampus. "Seluruh aktivitas kampus untuk kepentingan akreditasi," katanya.
Dr Jebul juga menyampaikan tata nilai "B-A-I-K" sebagai gerakan bersama, yakni Budaya mutu, Akhlak mulia, Inovatif, dan Kolaboratif.
"Budaya mutu artinya menyiapkan manusia sebagai aktor utama yang harus memiliki kualitas budaya mutu yang Mampu menjaga kualitas sumber daya manusia, pembelajaran dengan terus beradaptasi dengan kebaharuan teknologi. Memadukan ilmu pengetahuan alam dan dasar Al Quran," jelasnya.
Menurut dia, Ahklak mulia di UMP melalui program pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyan menjadi hal yang utama untuk mewujudkan perguruan tinggi sebagai "Rumah Besar Kader Persyarikatan".
“Angkatan Muda Muhammadiyah yakni IMM, HW, Tapak Suci, Kokam Menjadi mitra strategis pengkaderan mahasiswa dan pegawai memiliki visi persyarikatan dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.
Inovatif, terus berkomitmen memperkuat inovasi dan daya saing melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terus berkarya dengan berbagai inovasi dan konten-konten segar yang positif untuk disajikan pada sosial media.
"Koboratif, yakni meningkatkan produktivitas dengan 'Kerja kolaboratif' membuka lebar peluang berkolaborasi dengan siapa pun untuk menciptakan hal yang lebih besar baik kemitraan nasional maupun internasional," kata Rektor. (tgr)
Baca juga: Anggota Mapala Satria UMP raih juara di SSC Part 4 Tingkat Nasional
Baca juga: Tagar "We Are UMP" jadi trending di Twitter, ada apa?
Baca juga: UMP adakan pergelaran wayang kulit semalam suntuk
Hal itu disampaikan Rektor UMP saat menjadi narasuber dalam acara Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah/'Aisiyah se-Jawa Tengah dengan tema "Pemetaan dan Peningkatan Kualitas PTM/A Jawa Tengah menuju Mutu Unggul & Berwawasan Intelektual" yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bekerja sama dengan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah di Semarang, Sabtu (27/8).
Menurut dia, ada delapan indikator kinerja utama perguruan tinggi. Pertama lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, dan praktisi mengajar di dalam kampus.
"Indikator lainnya adalah hasil kinerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional. Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional," jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor menjelaskan ada 12 Indikator Kinerja UMP, yakni pendidikan atau pembelajaran, penelitian, pengabdian, inovasi, dakwah Al Islam dan Kemuhammadiyahan, organisasi dan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, teknologi informasi keuangan, kemahasiswaan dan alumni, pengembangan dan kerja sama, serta penjaminan mutu.
"Hari ini kami fokus pada dua indikator kinerja utama, yakni akreditasi unggul dan internasional mahasiswa baru," jelasnya.
Baca juga: Orientasi mahasiswa PPG Daljab UMP Kategori II Tahun 2022
Untuk menuju menuju akreditasi unggul dan internasional, kata dia, yang dilakukan di antaranya meningkatkan kualitas kurikulum, meningkatkan kualitas SDM di kampus, kualitas sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian, serta integrasi sistem pengelolaan kampus. "Seluruh aktivitas kampus untuk kepentingan akreditasi," katanya.
Dr Jebul juga menyampaikan tata nilai "B-A-I-K" sebagai gerakan bersama, yakni Budaya mutu, Akhlak mulia, Inovatif, dan Kolaboratif.
"Budaya mutu artinya menyiapkan manusia sebagai aktor utama yang harus memiliki kualitas budaya mutu yang Mampu menjaga kualitas sumber daya manusia, pembelajaran dengan terus beradaptasi dengan kebaharuan teknologi. Memadukan ilmu pengetahuan alam dan dasar Al Quran," jelasnya.
Menurut dia, Ahklak mulia di UMP melalui program pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyan menjadi hal yang utama untuk mewujudkan perguruan tinggi sebagai "Rumah Besar Kader Persyarikatan".
“Angkatan Muda Muhammadiyah yakni IMM, HW, Tapak Suci, Kokam Menjadi mitra strategis pengkaderan mahasiswa dan pegawai memiliki visi persyarikatan dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.
Inovatif, terus berkomitmen memperkuat inovasi dan daya saing melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terus berkarya dengan berbagai inovasi dan konten-konten segar yang positif untuk disajikan pada sosial media.
"Koboratif, yakni meningkatkan produktivitas dengan 'Kerja kolaboratif' membuka lebar peluang berkolaborasi dengan siapa pun untuk menciptakan hal yang lebih besar baik kemitraan nasional maupun internasional," kata Rektor. (tgr)
Baca juga: Anggota Mapala Satria UMP raih juara di SSC Part 4 Tingkat Nasional
Baca juga: Tagar "We Are UMP" jadi trending di Twitter, ada apa?
Baca juga: UMP adakan pergelaran wayang kulit semalam suntuk