Temanggung (ANTARA) - Konsumen yang mendaftarkan kendaraannya melalui laman subsiditepat.mypertamina.id. untuk mendapatkan bahan bakar minyak bersubsidi (solar dan Pertalite) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah baru sekitar 7 persen, kata Sales Branch Manager Pertamina Semarang 7 Halina Pandu Ratri.
"Berdasarkan jumlah kendaraan termasuk bus dan truk, di luar kendaraan roda dua di Kabupaten Temanggung ini baru sekitar tujuh persen atau baru mencapai sekitar 2.000 yang sudah mendaftarkan," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu.
Ia menyampaikan masih banyak kendaraan yang belum terdaftar dan masih ada waktu untuk mendaftarkan, sebelum pelaksanaan pembelian BBM bersubsidi tersebut menggunakan barcode yang direncanakan mulai 1 September 2022.
"Silakan mendaftar kalau ada kesulitan bisa datang di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) setempat untuk minta bantuan untuk mendaftarkan kendaraannya," katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang masih menggunakan bahan bakar bersubsidi dari pemerintah, yaitu Pertalite dan solar untuk segera mendaftarkan kendaraannya di website www.subsiditepat.mypertamina.id.
"Jadi nanti saat kebijakan sudah berjalan terkait subsidi tepat ini masyarakat diminta untuk membawa kendaraan yang sudah didaftarkan nanti dapat barcode dan barcode itu nanti dibawa tidak harus pakai telepon seluler, karena barcode boleh dicetak dan bisa digunakan transaksi," katanya.
Hal itu dilakukan dengan tujuan supaya BBM bersubsidi tersebut tepat sasaran, jangan sampai orang-orang yang sebetulnya tidak berhak untuk mendapatkan barang subsidi malah bisa mendapatkannya dan sebaliknya masyarakat yang berhak untuk mendapatkan malah tidak dapat.
"Pembayaran BBM bersubsidi nanti masih menggunakan uang tunai di SPBU. Jadi sebetulnya masih sama seperti biasa tetapi hanya butuh barcode itu untuk bisa mendapatkan BBM subsidi," katanya.
"Berdasarkan jumlah kendaraan termasuk bus dan truk, di luar kendaraan roda dua di Kabupaten Temanggung ini baru sekitar tujuh persen atau baru mencapai sekitar 2.000 yang sudah mendaftarkan," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu.
Ia menyampaikan masih banyak kendaraan yang belum terdaftar dan masih ada waktu untuk mendaftarkan, sebelum pelaksanaan pembelian BBM bersubsidi tersebut menggunakan barcode yang direncanakan mulai 1 September 2022.
"Silakan mendaftar kalau ada kesulitan bisa datang di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) setempat untuk minta bantuan untuk mendaftarkan kendaraannya," katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang masih menggunakan bahan bakar bersubsidi dari pemerintah, yaitu Pertalite dan solar untuk segera mendaftarkan kendaraannya di website www.subsiditepat.mypertamina.id.
"Jadi nanti saat kebijakan sudah berjalan terkait subsidi tepat ini masyarakat diminta untuk membawa kendaraan yang sudah didaftarkan nanti dapat barcode dan barcode itu nanti dibawa tidak harus pakai telepon seluler, karena barcode boleh dicetak dan bisa digunakan transaksi," katanya.
Hal itu dilakukan dengan tujuan supaya BBM bersubsidi tersebut tepat sasaran, jangan sampai orang-orang yang sebetulnya tidak berhak untuk mendapatkan barang subsidi malah bisa mendapatkannya dan sebaliknya masyarakat yang berhak untuk mendapatkan malah tidak dapat.
"Pembayaran BBM bersubsidi nanti masih menggunakan uang tunai di SPBU. Jadi sebetulnya masih sama seperti biasa tetapi hanya butuh barcode itu untuk bisa mendapatkan BBM subsidi," katanya.