Semarang (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melaksanakan acara Lepas Sambut Mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 tahun 2022 selama satu semester dari satu klaster daerah ke klaster daerah lainnya yang memberikan pengalaman kebinekaan dan sistem alih kredit sebanyak 20 sks.
Pada acara lepas sambut Mahasiswa PMM 2 yang berlangsung pada Senin (15/8/2022) tersebut, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.,Agr mengatakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 tersebut hakikatnya adalah silaturahim kebangsaan yang merefleksikan sila ke-3 dari Pancasila, yakni Persatuan Indonesia.
"Mahasiswa Indonesia harus memiliki jati diri bangsa di era global. Mahasiswa Indonesia harus cerdas secara intelektual, peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan, serta selalu dilandasi oleh rasa cinta terhadap tanah air, dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 sebagai identitas dan cara pandang dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.
Pada kesempatan tersebut Rektor memberikan pesan kepada mahasiswa untuk mengoptimalkan penguasaan IPTEK karena itu bekal berkarya di masa depan dan mengoptimalkan interaksi dengan lingkungan dan budaya tempat sekarang berada, karena itu bekal bermasyarakat di waktu mendatang.
"Mahasiswa PMM harus punya jiwa ketahanmalangan atau semangat pantang menyerah, sehingga selalu bisa melihat dari kaca mata yang positif dan konstruktif, alih-alih negatif, kontra produktif bahkan destruktif. Adaptasi, Toleransi dan Komunikasi akan jadi sarana untuk memampukan diri dalam menjalaninya, dan ini sesungguhnya modal dalam menghadapi era disruptif yang berciri VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity)," kata Rektor.
Unsoed Purwokerto melaksanakan acara Lepas Sambut Mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 tahun 2022.. ANTARA/HO-Unsoed
Koordinator Program PMM 2 Unsoed Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D mengatakan bahwa Program PMM 2 adalah program Kemendikbudristek melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan support anggaran dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Mahasiswa akan mengikuti program ini selama satu semester yaitu Semester Gasal Tahun Akademik 2022/2023.
“Tujuan program ini adalah memberikan bekal pemahaman kepada para mahasiswa di seluruh Indonesia sebagai calon pemimpin bangsa tentang Kebhinekaan NKRI. Dengan pemahaman yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti Program PMM 2 ini, dan melalui kegiatan belajar langsung mahasiswa diharapkan kelak menjadi bijak menyikapi dan mampu mengembangkan sikap toleran dan saling menghargai apabila dihadapkan pada perbedaan pendapat, agama, suku, ras, budaya, adat istiadat atau mungkin ideologi politik. Pada akhirnya tumbuh rasa kesatu bangsa, satu tanah air, dalam kerangka NKRI”, ungkapnya.
Lebih lanjut Suprayogi menjelaskan Program PMM 2 ini dilaksanakan secara luring dan diikuti mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia yang dikelompokkan dalam dua klaster.
“Sebanyak 49 mahasiswa Unsoed mengikuti program PMM 2 di kurang lebih 22 Universitas yang tersebar di luar Jawa, dari Aceh sampai Merauke. Dan kita menerima sebanyak 179 mahasiswa dari berbagai universitas di luar Jawa dan akan belajar di Unsoed pada 24 Program Studi S1," katanya.
Dalam program PMM 2 tersebut mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah di Prodi tujuan, minimal 16 SKS, termasuk di dalamnya Mata Kuliah Modul Nusantara.
“Materi Modul Nusantara adalah tentang pengenalan Budaya Lokal dan tokoh inspiratif yang ada di daerah Perguruan Tinggi tujuan dan mahasiswa Program PMM 2 diwajibkan melakukan kegiatan sosial independen," katanya.
Acara Lepas Sambut Mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 tersebut dihadiri para Wakil Rektor, Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran & Penjaminan Mutu, para Dekan, Kepala Biro Akademik & Kemahasiswaan, para Koordinator Program Studi, Tim Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unsoed dan Para Dosen Modul Nusantara.
Pada acara lepas sambut Mahasiswa PMM 2 yang berlangsung pada Senin (15/8/2022) tersebut, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.,Agr mengatakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 tersebut hakikatnya adalah silaturahim kebangsaan yang merefleksikan sila ke-3 dari Pancasila, yakni Persatuan Indonesia.
"Mahasiswa Indonesia harus memiliki jati diri bangsa di era global. Mahasiswa Indonesia harus cerdas secara intelektual, peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan, serta selalu dilandasi oleh rasa cinta terhadap tanah air, dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 sebagai identitas dan cara pandang dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.
Pada kesempatan tersebut Rektor memberikan pesan kepada mahasiswa untuk mengoptimalkan penguasaan IPTEK karena itu bekal berkarya di masa depan dan mengoptimalkan interaksi dengan lingkungan dan budaya tempat sekarang berada, karena itu bekal bermasyarakat di waktu mendatang.
"Mahasiswa PMM harus punya jiwa ketahanmalangan atau semangat pantang menyerah, sehingga selalu bisa melihat dari kaca mata yang positif dan konstruktif, alih-alih negatif, kontra produktif bahkan destruktif. Adaptasi, Toleransi dan Komunikasi akan jadi sarana untuk memampukan diri dalam menjalaninya, dan ini sesungguhnya modal dalam menghadapi era disruptif yang berciri VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity)," kata Rektor.
Koordinator Program PMM 2 Unsoed Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D mengatakan bahwa Program PMM 2 adalah program Kemendikbudristek melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan support anggaran dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Mahasiswa akan mengikuti program ini selama satu semester yaitu Semester Gasal Tahun Akademik 2022/2023.
“Tujuan program ini adalah memberikan bekal pemahaman kepada para mahasiswa di seluruh Indonesia sebagai calon pemimpin bangsa tentang Kebhinekaan NKRI. Dengan pemahaman yang diperoleh mahasiswa selama mengikuti Program PMM 2 ini, dan melalui kegiatan belajar langsung mahasiswa diharapkan kelak menjadi bijak menyikapi dan mampu mengembangkan sikap toleran dan saling menghargai apabila dihadapkan pada perbedaan pendapat, agama, suku, ras, budaya, adat istiadat atau mungkin ideologi politik. Pada akhirnya tumbuh rasa kesatu bangsa, satu tanah air, dalam kerangka NKRI”, ungkapnya.
Lebih lanjut Suprayogi menjelaskan Program PMM 2 ini dilaksanakan secara luring dan diikuti mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia yang dikelompokkan dalam dua klaster.
“Sebanyak 49 mahasiswa Unsoed mengikuti program PMM 2 di kurang lebih 22 Universitas yang tersebar di luar Jawa, dari Aceh sampai Merauke. Dan kita menerima sebanyak 179 mahasiswa dari berbagai universitas di luar Jawa dan akan belajar di Unsoed pada 24 Program Studi S1," katanya.
Dalam program PMM 2 tersebut mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah di Prodi tujuan, minimal 16 SKS, termasuk di dalamnya Mata Kuliah Modul Nusantara.
“Materi Modul Nusantara adalah tentang pengenalan Budaya Lokal dan tokoh inspiratif yang ada di daerah Perguruan Tinggi tujuan dan mahasiswa Program PMM 2 diwajibkan melakukan kegiatan sosial independen," katanya.
Acara Lepas Sambut Mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 tersebut dihadiri para Wakil Rektor, Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran & Penjaminan Mutu, para Dekan, Kepala Biro Akademik & Kemahasiswaan, para Koordinator Program Studi, Tim Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unsoed dan Para Dosen Modul Nusantara.