Temanggung (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri acara tradisi "Wiwit Tembakau" untuk mengawali panen tembakau 2022 di Desa Giripurno, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa.

"Selalu saja perayaannya seperti itu. Tadi 12 daun yang dipetik. Ada hitungannya karena Selasa Pahing, jadi 12," kata Ganjar usai melakukan kegiatan "Wiwit Tembakau".

Ia menjelaskan Selasa itu menurut hitungan jumlahnya tiga dan Pahing itu sembilan maka jumlahnya 12.

"Kepercayaan yang ada di masyarakat dijadikan simbol-simbol. Ada filosofi dari apa pun yang ada di desa, menarik kan," katanya.

Baca juga: "Ruwat rigen", tradisi petani Temanggung jelang panen tembakau

Ganjar menyampaikan Wiwit Tembakau merupakan tradisi di Kabupaten Temanggung. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya untuk mengawali masa panen tembakau. Acara kali ini berlangsung meriah dibandingkan tahun lalu karena sebelumnya terhalang dengan pandemi.

"Tradisi ini selalu dilaksanakan tiap tahun. Selama pandemi tidak banyak yang bisa melaksanakan tetapi hari ini mereka bisa melaksanakan wiwit, jadi mulai awal panen. Tentu semua berdoa agar hasil panen tembakaunya bagus," katanya.

Menurut Ganjar ketika masa panen tembakau sudah tiba, persoalan yang selalu menjadi pertanyaan adalah berapa harga yang dipatok oleh pabrik selaku pembeli. Maka dari itu Ganjar berpesan agar pabrik atau pembeli tembakau bisa memberikan harga bagus bagi petani.

"Biasanya yang menjadi problem adalah berapa harga yang akan bisa diberi oleh pabrikan. Maka sebenarnya kalau hari ini saya datang ke sini seperti pada tahun-tahun sebelumnya biasanya diikuti dengan pesan agar pabrikan bisa membeli harga yang bagus," katanya.

Baca juga: Temanggung mulai panen tembakau, bupati ingatkan jaga kualitas

Selain itu, Ganjar juga meminta penyuluh pertanian untuk mendampingi para petani. Pendampingan ini sebenarnya dilakukan sejak awal menanam sampai selesai panen.

Ia meyakini bahwa para petani tembakau sudah berpengalaman dalam menanam tembakau sehingga tahu bagaimana menjaga kualitas tembakau.

"Kalau kualitas bisa dijaga, harganya akan bagus. Nanti saya akan ketemu dengan para grader dengan pabrikan agar sama-sama membuat simbiosa mutualisme sehingga petaninya menanam hasilnya bagus, pabrikannya membeli, semua happy, semua senang. Ini perlu dirawat, komunikasi," katanya.

Seorang petani tembakau di Desa Giripurno Waripto (56) mengatakan masa panen tembakau berlangsung bulan Agustus sampai September 2022.

Menurut dia tanaman tembakau tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Oleh karena itu dia berharap agar harga tembakau tahun ini bisa bagus. 

Baca juga: APTI surati Presiden terkait penolakan revisi PP 109/2012

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar hadiri acara tradisi "Wiwit Tembakau" di Temanggung

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024