Semarang (ANTARA) - SMP Negeri 31 Semarang terus meningkatkan prestasi dengan mengejar penghargaan Adiwiyata Mandiri, salah satunya dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang sekolah menjadi kebun buah yang dinamakan Agrospegasa.
Kebun buah yang dikelola dari, oleh, dan untuk warga sekolah tersebut ditanami pepaya dan pisang. Hasil panen buah, dilelang ke guru dan karyawan. Selanjutnya uang yang diperoleh dikelola sekolah untuk pengadaan bibit, pupuk, dan perawatan kebun.
“Sampai saat ini, sekolah sudah beberapa kali panen Pepaya California dan Pisang Ambon,” kata Kepala SMP Negeri 31 Semarang Agung Nugroho di Semarang, Selasa (19/7). Sekolah itu berlokasi di Jalan Tambakharjo Semarang.
Pengelolaan kebun, kata dia, tidak hanya dilakukan oleh tukang kebun sekolah tetapi juga melibatkan para guru, karyawan, dan kader Adiwiyata 31 --sebutan bagi siswa penggiat Adiwiyata sekolah itu.
Baca juga: SQUID game alternatif pembelajaran aktif
Keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan diperlukan, bukan hanya karena luasnya kebun buah, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap penghijauan lahan sekolah.
Agung menjelaskan SMP Negeri 31 Semarang pada akhir 2018 berhasil meraih penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
"Target selanjutnya adalah Adiwiyata Mandiri. Selain mengelola kebun buah, ada beberapa langkah yang terus dilakukan untuk persiapan," katanya.
Baca juga: Tanoto dan ANTARA dorong penulisan gaya baru para guru
Sejumlah persiapan tersebut yakni menata sekolah berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup serta meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam penanganan sampah seperti membuang, memilah sampah pada tempatnya, dan mengelola sampah menjadi kompos maupun pupuk organik cair.
Setelah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat nasional dan menuju ke Adiwiyata Mandiri, SMP Negeri 31 Semarang berharap bisa menjadi contoh sekolah lain.
"Kami juga memiliki kewajiban untuk membina minimal 10 sekolah lain agar bisa menjadi sekolah Adiwiyata baik tingkat kota/ provinsi bahkan kalau bisa sampai ke tingkat nasional," katanya.
Penghargaan Adiwiyata diberikan untuk sekolah baik sekolah dasar hingga SMA se-Indonesia yang telah berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan hidup.
Baca juga: Tanoto Foundation berkomitmen tingkatkan kualitas pendidikan
*Penulis: Iin Sulistyowati
Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation
Kebun buah yang dikelola dari, oleh, dan untuk warga sekolah tersebut ditanami pepaya dan pisang. Hasil panen buah, dilelang ke guru dan karyawan. Selanjutnya uang yang diperoleh dikelola sekolah untuk pengadaan bibit, pupuk, dan perawatan kebun.
“Sampai saat ini, sekolah sudah beberapa kali panen Pepaya California dan Pisang Ambon,” kata Kepala SMP Negeri 31 Semarang Agung Nugroho di Semarang, Selasa (19/7). Sekolah itu berlokasi di Jalan Tambakharjo Semarang.
Pengelolaan kebun, kata dia, tidak hanya dilakukan oleh tukang kebun sekolah tetapi juga melibatkan para guru, karyawan, dan kader Adiwiyata 31 --sebutan bagi siswa penggiat Adiwiyata sekolah itu.
Baca juga: SQUID game alternatif pembelajaran aktif
Keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan diperlukan, bukan hanya karena luasnya kebun buah, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap penghijauan lahan sekolah.
Agung menjelaskan SMP Negeri 31 Semarang pada akhir 2018 berhasil meraih penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
"Target selanjutnya adalah Adiwiyata Mandiri. Selain mengelola kebun buah, ada beberapa langkah yang terus dilakukan untuk persiapan," katanya.
Baca juga: Tanoto dan ANTARA dorong penulisan gaya baru para guru
Sejumlah persiapan tersebut yakni menata sekolah berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup serta meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam penanganan sampah seperti membuang, memilah sampah pada tempatnya, dan mengelola sampah menjadi kompos maupun pupuk organik cair.
Setelah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat nasional dan menuju ke Adiwiyata Mandiri, SMP Negeri 31 Semarang berharap bisa menjadi contoh sekolah lain.
"Kami juga memiliki kewajiban untuk membina minimal 10 sekolah lain agar bisa menjadi sekolah Adiwiyata baik tingkat kota/ provinsi bahkan kalau bisa sampai ke tingkat nasional," katanya.
Penghargaan Adiwiyata diberikan untuk sekolah baik sekolah dasar hingga SMA se-Indonesia yang telah berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan hidup.
Baca juga: Tanoto Foundation berkomitmen tingkatkan kualitas pendidikan
*Penulis: Iin Sulistyowati
Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation