Semarang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Semarang berkomitmen memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat, khususnya peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Susi Herawati di Semarang, Senin, menyambut baik perubahan kebijakan dari pemerintah yang mengamanatkan sebuah organisasi mengelola jaminan kesehatan.
Program JKN, katanya, memberikan kepastian pembayaran pelayanan kesehatan bagi pihak rumah sakit, sedangkan pasien-pasien tidak perlu khawatir tentang biaya pelayanan kesehatan sepanjang sudah terdaftar dalam program itu.
"Program JKN ini tentu kabar yang sangat membahagiakan. Dapat dikatakan saat ini tidak ada satupun penduduk Indonesia yang sakit terkendala untuk mendapat akses pelayanan kesehatan," katanya.
Pihaknya telah mengembangkan berbagai inovasi untuk mendukung program JKN guna meningkatkan kualitas layanan, salah satu andalannya berupa pelayanan prima dengan 5S, yakni sapa, senyum, sentuh, sopan santun, dan sembuh.
Ia optimistis dengan melayani sepenuh hati, pasien akan merasa nyaman sehingga memberikan energi positif untuk cepat sembuh.
"Kami berkomitmen penuh memberikan pelayanan prima kepada pasien, termasuk peserta JKN. Apalagi Wali Kota Semarang menjamin dengan Universal Health Coverage (UHC) tidak ada diskriminasi pelayanan. Semua pasien dilayani sama tanpa ada pembedaan. Harapan kami, pasien yang dirawat dan dinyatakan sembuh dapat pulang ke rumah dengan hati senang," tegasnya.
Susi bersama jajaran juga membangun sistem pendaftaran pelayanan yang cukup mudah melalui bridging antrean daring rumah sakit dengan BPJS Kesehatan yang terintegrasi dalam aplikasi Mobile JKN.
Pihaknya juga memberikan pelayanan komprehensif yang mengkhususkan pasien-pasien rentan yang disebut APEL, meliputi kategori anak, perempuan, dan lansia untuk memperoleh pelayanan prioritas.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar mengatakan proses transformasi tidak menjadi halangan bagi BPJS Kesehatan untuk terus konsisten memberikan pelayanan kesehatan ke seluruh lapisan masyarakat, yang tentunya dengan mengedepankan pelayanan prima dan paripurna.
Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi yang baik dengan semua pihak, termasuk pemangku kepentingan dan masyarakat.
“Bisa dibayangkan jika kerja sama yang terjalin dengan mitra kami tidak baik, tentunya program JKN ini tidak bisa kita kawal sampai saat ini dan juga dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
Ia berharap, rumah sakit ini dapat menjadi contoh pelayanan prima rumah sakit lain.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Susi Herawati di Semarang, Senin, menyambut baik perubahan kebijakan dari pemerintah yang mengamanatkan sebuah organisasi mengelola jaminan kesehatan.
Program JKN, katanya, memberikan kepastian pembayaran pelayanan kesehatan bagi pihak rumah sakit, sedangkan pasien-pasien tidak perlu khawatir tentang biaya pelayanan kesehatan sepanjang sudah terdaftar dalam program itu.
"Program JKN ini tentu kabar yang sangat membahagiakan. Dapat dikatakan saat ini tidak ada satupun penduduk Indonesia yang sakit terkendala untuk mendapat akses pelayanan kesehatan," katanya.
Pihaknya telah mengembangkan berbagai inovasi untuk mendukung program JKN guna meningkatkan kualitas layanan, salah satu andalannya berupa pelayanan prima dengan 5S, yakni sapa, senyum, sentuh, sopan santun, dan sembuh.
Ia optimistis dengan melayani sepenuh hati, pasien akan merasa nyaman sehingga memberikan energi positif untuk cepat sembuh.
"Kami berkomitmen penuh memberikan pelayanan prima kepada pasien, termasuk peserta JKN. Apalagi Wali Kota Semarang menjamin dengan Universal Health Coverage (UHC) tidak ada diskriminasi pelayanan. Semua pasien dilayani sama tanpa ada pembedaan. Harapan kami, pasien yang dirawat dan dinyatakan sembuh dapat pulang ke rumah dengan hati senang," tegasnya.
Susi bersama jajaran juga membangun sistem pendaftaran pelayanan yang cukup mudah melalui bridging antrean daring rumah sakit dengan BPJS Kesehatan yang terintegrasi dalam aplikasi Mobile JKN.
Pihaknya juga memberikan pelayanan komprehensif yang mengkhususkan pasien-pasien rentan yang disebut APEL, meliputi kategori anak, perempuan, dan lansia untuk memperoleh pelayanan prioritas.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar mengatakan proses transformasi tidak menjadi halangan bagi BPJS Kesehatan untuk terus konsisten memberikan pelayanan kesehatan ke seluruh lapisan masyarakat, yang tentunya dengan mengedepankan pelayanan prima dan paripurna.
Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi yang baik dengan semua pihak, termasuk pemangku kepentingan dan masyarakat.
“Bisa dibayangkan jika kerja sama yang terjalin dengan mitra kami tidak baik, tentunya program JKN ini tidak bisa kita kawal sampai saat ini dan juga dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
Ia berharap, rumah sakit ini dapat menjadi contoh pelayanan prima rumah sakit lain.