Semarang (ANTARA) -
"Silakan berinovasi membuat makanan sehat, murah, dan bergizi. PPJI tidak hanya menerima pesanan, tapi juga mengedukasi masyarakat untuk membuat makanan yang bergizi dan sehat," katanya usai pengukuhan pengurus baru DPC PPJI Kota Semarang, Rabu (29/6).
Menurut dia, hal itu penting sebagai tindakan PPJI pascapandemi COVID-19 yang membuat usaha jasa katering sempat terpuruk selama beberapa tahun terakhir.
"Dengan kepengurusan yang baru, menjadi momentum bagi PPJI untuk kembali bangkit, apalagi untuk menghadapi krisis pangan yang melanda dunia," ujarnya.
Ketua DPC PPJI Kota Semarang Yanti M Sakoer mengaku segera menindaklanjuti hal tersebut.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mendata anggota PPJI Kota Semarang yang sejauh ini tercatat ada 117 anggota.
Ia menyebut semakin banyak anggota PPJI yang bergabung , maka akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Semarang.
Kendati demikian, dirinya mengakui jika sumber daya manusia (SDM) yang bergerak dibidang jasaboga masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, pihaknya berupa meningkatkan kualitas SDM dengan menjalin kerja sama akademisi, universitas, dan sekolah-sekolah kejuruan yang mempunyai bidang studi relevan dengan jasaboga.
"Misalnya kami memberikan pelatihan, uji kompetensi sertifikasi profesi, dan sebagainya untuk tingkatkan kualitas SDM jasaboga," katanya.
Lebih lanjut, Yanti mengungkapkan PPJI akan ikut ambil bagian dan peranan untuk mewujudkan Kota Semarang semakin hebat terutama di bidang boga dengan membuat aneka ragam menu.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita mendorong pengurus DPC Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kota Semarang berinovasi menciptakan makanan dengan kearifan lokal.
"Silakan berinovasi membuat makanan sehat, murah, dan bergizi. PPJI tidak hanya menerima pesanan, tapi juga mengedukasi masyarakat untuk membuat makanan yang bergizi dan sehat," katanya usai pengukuhan pengurus baru DPC PPJI Kota Semarang, Rabu (29/6).
Inovasi makanan bisa dilakukan dengan menyuguhkan kearifan lokal yang ada di Kota Semarang seperti nasi jagung, singkong, atau makanan-makanan yang bisa menjadi pendamping beras.
Menurut dia, hal itu penting sebagai tindakan PPJI pascapandemi COVID-19 yang membuat usaha jasa katering sempat terpuruk selama beberapa tahun terakhir.
"Dengan kepengurusan yang baru, menjadi momentum bagi PPJI untuk kembali bangkit, apalagi untuk menghadapi krisis pangan yang melanda dunia," ujarnya.
Ketua DPC PPJI Kota Semarang Yanti M Sakoer mengaku segera menindaklanjuti hal tersebut.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mendata anggota PPJI Kota Semarang yang sejauh ini tercatat ada 117 anggota.
Ia menyebut semakin banyak anggota PPJI yang bergabung , maka akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Semarang.
Kendati demikian, dirinya mengakui jika sumber daya manusia (SDM) yang bergerak dibidang jasaboga masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, pihaknya berupa meningkatkan kualitas SDM dengan menjalin kerja sama akademisi, universitas, dan sekolah-sekolah kejuruan yang mempunyai bidang studi relevan dengan jasaboga.
"Misalnya kami memberikan pelatihan, uji kompetensi sertifikasi profesi, dan sebagainya untuk tingkatkan kualitas SDM jasaboga," katanya.
Lebih lanjut, Yanti mengungkapkan PPJI akan ikut ambil bagian dan peranan untuk mewujudkan Kota Semarang semakin hebat terutama di bidang boga dengan membuat aneka ragam menu.