Purwokerto (ANTARA) - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, optimistis target kunjungan wisatawan tahun 2022 di daerah itu yang sebesar 1.850.000 orang dapat tercapai.
"Kami optimistis dapat tercapai karena berdasarkan data sementara hingga akhir Mei 2022 sudah mencapai 855.240 orang. Mudah-mudahan momentum liburan anak sekolah juga bisa mendongkrak lagi," kata Kepala Dinporapar Kabupaten Purbalingga Prayitno di Purbalingga, Senin.
Kendati demikian, dia mengakui tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh pengelola objek wisata untuk menyambut momentum liburan sekolah.
Menurut dia, para pegiat wisata maupun pengelola objek wisata sudah memahami standar operasional prosedur (SOP) dalam menyambut wisatawan.
"Hanya saat ini pembatasan mulai dikurangi, dan bahkan sudah mulai mengarah untuk dibebaskan. Asal tetap menjaga prokes (protokol kesehatan) sesuai imbauan Presiden Joko Widodo," katanya.
Selain momentum liburan sekolah, kata dia, saat sekarang sedang ada program pembagian 60.000 tiket gratis bagi pekerja pabrik untuk berkunjung ke Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas yang diharapkan dapat turut mendongkrak kunjungan wisatawan.
Menurut dia, pembagian tiket gratis tersebut dalam rangka Hari Buruh Internasional namun baru dibagikan pada akhir bulan Mei 2022 seiring dengan adanya kebijakan pelonggaran penggunaan masker dan perjalanan dalam negeri.
"Kalau yang tiket gratis, tidak dihitung sebagai wisatawan. Hanya saja jika dia (pekerja pabrik, red.) bawa keluarga, yang dihitung sebagai wisatawan itu keluarganya," kata Prayitno.
Dalam kesempatan terpisah, Pelaksana Tugas Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Owabong Purbalingga Eko Susilo mengatakan dalam menyambut momentum liburan sekolah kali ini, pihaknya lebih pro-aktif untuk menginformasikan ke sekolah-sekolah dan biro perjalanan wisata di luar daerah bahwa Owabong saat sekarang telah dibuka kembali dan prokes sudah lebih longgar.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena hingga saat sekarang masih banyak sekolah dan biro perjalanan wisata yang menganggap objek wisata yang dikelola Perumda Owabong Purbalingga belum dibuka kembali seiring dengan pandemi COVID-19.
"Ada empat destinasi yang kami kelola, yakni Golaga (Goa Lawa Purbalingga), Owabong Water Park, Sanggaluri Park, dan Museum Tempat Lahir Jenderal Soedirman yang merupakan destinasi wisata edukasi sejarah," katanya.
Kendati demikian, pihaknya belum berani menargetkan jumlah kunjungan wisatawan pada momentum liburan sekolah kali ini karena kadang-kadang kebijakan sekolah sampai saat sekarang masih berbeda-beda.
Dalam hal ini, kata dia, masih ada sekolah yang belum mengizinkan peserta didiknya melakukan kunjungan wisata ke luar daerah.
Disinggung mengenai persiapan sarana dan prasarana khususnya di Owabong Water Park, Eko memastikan pihaknya tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
"Insya Allah dari sisi 'safety' dan SOP selalu kami perhatikan. Perawatan dan segala macam selalu kami perhatikan karena meskipun sudah jalankan SOP bukan berarti hal itu sudah menjamin, tapi minimal langkah-langkah minimal sudah kami antisipasi," katanya.
Ia mengatakan setiap harinya sebelum dibuka untuk umum, personel Owabong Water Park terlebih dahulu mencoba sarana dan prasarana yang ada sebagai bentuk uji kelayakan.
"Kami optimistis dapat tercapai karena berdasarkan data sementara hingga akhir Mei 2022 sudah mencapai 855.240 orang. Mudah-mudahan momentum liburan anak sekolah juga bisa mendongkrak lagi," kata Kepala Dinporapar Kabupaten Purbalingga Prayitno di Purbalingga, Senin.
Kendati demikian, dia mengakui tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh pengelola objek wisata untuk menyambut momentum liburan sekolah.
Menurut dia, para pegiat wisata maupun pengelola objek wisata sudah memahami standar operasional prosedur (SOP) dalam menyambut wisatawan.
"Hanya saat ini pembatasan mulai dikurangi, dan bahkan sudah mulai mengarah untuk dibebaskan. Asal tetap menjaga prokes (protokol kesehatan) sesuai imbauan Presiden Joko Widodo," katanya.
Selain momentum liburan sekolah, kata dia, saat sekarang sedang ada program pembagian 60.000 tiket gratis bagi pekerja pabrik untuk berkunjung ke Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas yang diharapkan dapat turut mendongkrak kunjungan wisatawan.
Menurut dia, pembagian tiket gratis tersebut dalam rangka Hari Buruh Internasional namun baru dibagikan pada akhir bulan Mei 2022 seiring dengan adanya kebijakan pelonggaran penggunaan masker dan perjalanan dalam negeri.
"Kalau yang tiket gratis, tidak dihitung sebagai wisatawan. Hanya saja jika dia (pekerja pabrik, red.) bawa keluarga, yang dihitung sebagai wisatawan itu keluarganya," kata Prayitno.
Dalam kesempatan terpisah, Pelaksana Tugas Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Owabong Purbalingga Eko Susilo mengatakan dalam menyambut momentum liburan sekolah kali ini, pihaknya lebih pro-aktif untuk menginformasikan ke sekolah-sekolah dan biro perjalanan wisata di luar daerah bahwa Owabong saat sekarang telah dibuka kembali dan prokes sudah lebih longgar.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena hingga saat sekarang masih banyak sekolah dan biro perjalanan wisata yang menganggap objek wisata yang dikelola Perumda Owabong Purbalingga belum dibuka kembali seiring dengan pandemi COVID-19.
"Ada empat destinasi yang kami kelola, yakni Golaga (Goa Lawa Purbalingga), Owabong Water Park, Sanggaluri Park, dan Museum Tempat Lahir Jenderal Soedirman yang merupakan destinasi wisata edukasi sejarah," katanya.
Kendati demikian, pihaknya belum berani menargetkan jumlah kunjungan wisatawan pada momentum liburan sekolah kali ini karena kadang-kadang kebijakan sekolah sampai saat sekarang masih berbeda-beda.
Dalam hal ini, kata dia, masih ada sekolah yang belum mengizinkan peserta didiknya melakukan kunjungan wisata ke luar daerah.
Disinggung mengenai persiapan sarana dan prasarana khususnya di Owabong Water Park, Eko memastikan pihaknya tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
"Insya Allah dari sisi 'safety' dan SOP selalu kami perhatikan. Perawatan dan segala macam selalu kami perhatikan karena meskipun sudah jalankan SOP bukan berarti hal itu sudah menjamin, tapi minimal langkah-langkah minimal sudah kami antisipasi," katanya.
Ia mengatakan setiap harinya sebelum dibuka untuk umum, personel Owabong Water Park terlebih dahulu mencoba sarana dan prasarana yang ada sebagai bentuk uji kelayakan.