Magelang (ANTARA) - Perajin gerabah di Desa Karanganyar, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Markoni merasakan manfaat ikut Lapak Ganjar bisa promosi gratis.
Markoni yang merupakan pemilik galeri gerabah Sani Pottery, di Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Magelang, Sabtu, menyampaikan mengikuti Lapak Ganjar sama halnya promosi gratis.
Menurut dia akun instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki pengikut jutaan itu sangat efektif untuk mengenalkan usahanya ke masyarakat.
"Alhamdulillah senang ikut Lapak Ganjar, efeknya terasa. Kami optimis karena followernya sudah jutaan dan kami tidak usah repot lagi. Istilahnya promosi gratis tidak mengeluarkan apa-apa," katanya.
Galeri Sani Pottery merupakan tempat produksi kerajinan berbahan baku tanah liat, sekaligus wisata edukasi. Sehingga wisatawan yang datang bukan hanya bisa membeli barang-barang hasil produksi, tapi juga bisa mempraktekkan teknik membuat gerabah secara tradisional.
Markoni sebenarnya telah mendirikan usaha penjualan gerabah sejak lama, namun baru di akhir 2021 dia membuka galeri.
"Setelah ikut Lapak Ganjar luar biasa tingkat pengunjung. Efeknya luar biasa, baik pengunjung maupun pembeli," katanya.
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan tersebut membuat Markoni menambah trainer atau mentor dalam pembuatan gerabah bagi wisatawan. Semula hanya satu orang sekarang ada lima orang, terutama di waktu libur panjang.
"Kalau hari biasa dua orang, tetapi waktu hari libur kami ada lima orang trainer," katanya.
Ia menyebutkan beberapa hari terakhir, pengunjung paling banyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan Surabaya. Selain itu, ada wisatawan mancanegara.
"Paling banyak Jabodetabek dan Surabaya. Ada juga dari Kupang, dan kalau mancanegara kemarin ada dari Perancis lima orang," katanya.
Selain dari wisatawan, gerabah produksinya juga diminati pengusaha restoran dan rumah makan.
"Kemarin ada pesanan dari restoran di Kendal. Produk kami semua alat makan, aksesoris, dan alat dapur," katanya.
Wisatawan asal Jakarta, Kanaya mengaku senang dengan pengalaman pertamanya membuat kerajinan dari tanah liat di sentra kerajinan gerabah di Desa Karanganyar, Borobudur ini.
"Ini pengalaman pertama. Tadi buat tempat lilin, hanya butuh waktu lima menit. Tapi pengeringannya maksimal satu minggu. Nanti dikirim ke Jakarta kalau sudah jadi," katanya. ***1***
Markoni yang merupakan pemilik galeri gerabah Sani Pottery, di Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Magelang, Sabtu, menyampaikan mengikuti Lapak Ganjar sama halnya promosi gratis.
Menurut dia akun instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki pengikut jutaan itu sangat efektif untuk mengenalkan usahanya ke masyarakat.
"Alhamdulillah senang ikut Lapak Ganjar, efeknya terasa. Kami optimis karena followernya sudah jutaan dan kami tidak usah repot lagi. Istilahnya promosi gratis tidak mengeluarkan apa-apa," katanya.
Galeri Sani Pottery merupakan tempat produksi kerajinan berbahan baku tanah liat, sekaligus wisata edukasi. Sehingga wisatawan yang datang bukan hanya bisa membeli barang-barang hasil produksi, tapi juga bisa mempraktekkan teknik membuat gerabah secara tradisional.
Markoni sebenarnya telah mendirikan usaha penjualan gerabah sejak lama, namun baru di akhir 2021 dia membuka galeri.
"Setelah ikut Lapak Ganjar luar biasa tingkat pengunjung. Efeknya luar biasa, baik pengunjung maupun pembeli," katanya.
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan tersebut membuat Markoni menambah trainer atau mentor dalam pembuatan gerabah bagi wisatawan. Semula hanya satu orang sekarang ada lima orang, terutama di waktu libur panjang.
"Kalau hari biasa dua orang, tetapi waktu hari libur kami ada lima orang trainer," katanya.
Ia menyebutkan beberapa hari terakhir, pengunjung paling banyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan Surabaya. Selain itu, ada wisatawan mancanegara.
"Paling banyak Jabodetabek dan Surabaya. Ada juga dari Kupang, dan kalau mancanegara kemarin ada dari Perancis lima orang," katanya.
Selain dari wisatawan, gerabah produksinya juga diminati pengusaha restoran dan rumah makan.
"Kemarin ada pesanan dari restoran di Kendal. Produk kami semua alat makan, aksesoris, dan alat dapur," katanya.
Wisatawan asal Jakarta, Kanaya mengaku senang dengan pengalaman pertamanya membuat kerajinan dari tanah liat di sentra kerajinan gerabah di Desa Karanganyar, Borobudur ini.
"Ini pengalaman pertama. Tadi buat tempat lilin, hanya butuh waktu lima menit. Tapi pengeringannya maksimal satu minggu. Nanti dikirim ke Jakarta kalau sudah jadi," katanya. ***1***