Purwokerto (ANTARA) - Salah seorang dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Wida Purwidianti berhasil meraih gelar doktor di bidang ilmu manajemen dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Dalam penelitiannya, Dr Wida Purwidianti SE MSc mengambil judul disertasi "Interaksi Struktur Modal Entrepreneurial Syariah Sebagai Variabel yang Memoderasi Pengaruh Dimensi Budaya Nasional Terhadap Pengambilan Risiko Investasi".

Penelitian tersebut dilatarbelakangi adanya kesenjangan penelitian antara dimensi budaya nasional (individualism vs collectivism, power distance, uncertainty avoidance, masculinity vs femininity,  long -term vs short -term orientation, serta indulgence vs restraint) dan pengambilan risiko investasi.
  
"Untuk mengatasi kesenjangan tersebut maka diperlukan variabel moderasi yang akan memperkuat atau memperlemah pengaruh dimensi budaya nasional terhadap pengambilan risiko investasi," kata Wida di Purwokerto, Jumat (27/5). 

Menurut dia, variabel kebaruan dalam penelitian tersebut merupakan penelitian interaksi dari struktur modal dan agama. 

"Penelitian ini dilakukan di usaha kecil dan menengah, oleh karena teori struktur modal yang digunakan teori entrepreneurial finance yang lebih menekankan pada proses pengambilan keputusan keuangan yang dilakukan oleh UKM," katanya.  

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto gelar turnamen voli dalam rangka Milad Ke-57 UMP

Dia mengatakan teori agama dalam penelitian tersebut menggunakan maqashid syariah, yaitu tujuan akhir hukum Islam yang melayani kepentingan semua (maslahah). 

Dalam hal ini, maqashid syariah akan memberikan arah yang jelas untuk mengatur urusan ekonomi, manusia, dan perusahaan. 

"Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banyumas dengan mengambil sampel sebanyak 334 UKM yang memiliki kriteria pemilik UKM yang beragama Islam, memiliki jumlah tenaga kerja minimal sebanyak 5 orang, UKM merupakan perusahaan nonkeuangan, dan masih beroperasi sampai tahun penelitian,” jelasnya. 

Penelitian tersebut telah menghasilkan variabel kebaruan Interaksi Struktur Modal Entrepreneurial Syariah dan faktor-faktor yang membentuknya. Telah dilakukan pengujian empiris dengan hasil budaya nasional individualism, power distance, uncertainty avoidance, masculinity, long -term, dan indulgence memiliki pengaruh yang positif terhadap pengambilan risiko investasi.  

"Kontribusi untuk praktis pelaku UKM atau pemilik UKM sangat perlu untuk mempertimbangkan penggunaan modal yang sesuai hukum syariah. Pemilik UKM hendaknya lebih banyak menggunakan sumber modal yang berasal dari teman (business angel) dan keluarga dengan prinsip bagi hasil," jelasnya. 

Untuk pemerintah, lanjut dia, hasil penelitian tersebut memberikan masukan tentang pentingnya mempertimbangkan faktor budaya nasional dalam kebijakan pengembangan UKM. 

“Pemerintah dalam memberikan solusi permodalan UKM khususnya untuk pemilik UKM muslim  harus memperhatikan sumber modal yang sesuai syariah. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan memperbanyak kerjasama dengan perbankan yang menggunakan prinsip syariah," kata Wida. (tgr)

Baca juga: UMP jalin kerja sama dengan Pu Hua School Banyumas
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto perkuat kelembagaan koperasi

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024