Purwokerto (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman menegaskan kepedulian BI terhadap perkembangan perekonomian, khususnya sektor riil, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas rupiah.

"Betul bahwa Bank Indonesia itu harus care (peduli) dengan perekonomian di sektor riil. Tugas kami adalah untuk menjaga stabilitas rupiah, rupiah itu diterjemahkan oleh inflasi dan nilai tukar," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Aida mengatakan hal itu saat peluncuran inovasi baru dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto berupa podcast "Ngopi Ngapak (Ngobrol Pintar, Ngasih Dampak)" yang digelar usai acara Pengukuhan Kepala KPw BI Purwokerto Rony Hartawan.

Dalam hal ini Rony Hartawan yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi KPw BI Provinsi Jawa Tengah dikukuhkan sebagai Kepala KPw BI Purwokerto menggantikan Samsun Hadi yang mengemban jabatan baru sebagai Kepala KPw BI Malang, Jawa Timur. Keduanya telah dilantik oleh Gubernur BI Perry Warjiyo untuk mengemban jabatan baru tersebut pada tanggal 18 Januari 2022.

Sementara podcast "Ngopi Ngapak" digagas oleh Kepala KPw BI Purwokerto Rony Hartawan bersama wartawan senior yang juga presenter kondang Andy F Noya sebagai sarana diseminasi informasi.

Lebih lanjut Aida mengatakan tugas untuk menjaga stabilitas rupiah itu hanya bisa dilakukan BI jika semua pemangku kepentingan sama-sama bergerak.

"Itulah yang kami sadari bersama, sehingga kami mengubah misi Bank Indonesia itu, ingin berkontribusi secara nyata kepada perekonomian nasional," katanya.

Baca juga: Wujudkan sumber ekonomi baru, BI Surakarta dorong santri berwirausaha

Selain itu, kata dia, bagaimana pihaknya mencoba perekonomian daerah terjaga dengan baik melalui  pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena berbicara perekonomian daerah, sudah pasti bicara tentang desa dan UMKM.

"Nah inilah kami punya berbagai macam rintisan terkait dengan UMKM ini. Kami juga punya model bisnis yang sudah terstandarisasi seluruh Indonesia," katanya.

Sementara saat memberi sambutan dalam acara Pengukuhan Kepala KPw BI Purwokerto, Aida mengatakan pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak dua tahun terakhir telah membuat perekonomian tidak seperti biasanya karena alasan kemanusiaan dan kesehatan.

"Tapi Alhamdulillah sejak pertengahan tahun lalu, perekonomian baik global maupun domestik mengalami proses pemulihan. Bahkan kemarin kita baru mendapatkan di kuartal I 2022, angka PDB (Produk Domestik Bruto) kita mencapai 5,01 persen, tidak jauh berbeda dengan kuartal IV 2021, dan menunjukkan proses pemulihan ekonomi yang terus berlangsung," katanya.

Akan tetapi dalam perkembangan terkini, kata dia, pihaknya terus mewaspadai perubahan-perubahan global yang agak mengawani bagaimana pemulihan ekonomi yang dari domestik. 

Baca juga: Peredaran uang di Solo Raya selama Lebaran 2022 capai Rp5,6 triliun
Baca juga: Kelompok transportasi picu inflasi April di Purwokerto dan Cilacap

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024