Purwokerto (ANTARA) - Sejumlah petugas berpakaian daerah mewarnai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022 di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dalam upacara dengan tema "Pimpin Pemulihan Bergerak untuk Merdeka Belajar" yang digelar di halaman Kantor Pusat Administrasi Unsoed, Jumat (13/5), pakaian daerah yang dikenakan petugas di antaranya adat Papua.
Upacara yang diikuti peserta dalam jumlah terbatas, yakni Pimpinan Unsoed, para Aggota Senat, para Dekan, para Ketua Lembaga, Kepala BPU, Direktur Pascasarjana, Direktur RSGM, Ketua SPI, para Kepala Biro, para Wakil Dekan, para Sekertaris Lembaga, para Wakil Direktur, Kepala Laboratorium Riset, para Kepala UPT, Para Kepala Bagian, Ketua ULP, dan Kepala Subbagian di lingkungan Unsoed berlangsung dengan khidmat serta memerhatikan protokol kesehatan.
Selaku pembina upacara, Plt. Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr. membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.
Baca juga: 17 mahasiswa terbaik ikuti Pilmapres Tingkat Unsoed
Dalam amanatnya, Mendikbud mengatakan selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
"Hari ini adalah bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia," katanya.
Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid pada masa pandemi terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
"Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia," kata Menteri.
Upacara Hardiknas tersebut juga diisi dengan penganugerahan tanda kehormatan "Satya Lencana Karya Satya" 30 tahun untuk 31 pegawai di lingkungan Unsoed.
Baca juga: Plt Rektor Unsoed: Semangat halalbihalal adalah persaudaraan
Baca juga: Faperta Unsoed-DPRD Pemalang bahas naskah akademik Raperda Pertanian Organik
Dalam upacara dengan tema "Pimpin Pemulihan Bergerak untuk Merdeka Belajar" yang digelar di halaman Kantor Pusat Administrasi Unsoed, Jumat (13/5), pakaian daerah yang dikenakan petugas di antaranya adat Papua.
Upacara yang diikuti peserta dalam jumlah terbatas, yakni Pimpinan Unsoed, para Aggota Senat, para Dekan, para Ketua Lembaga, Kepala BPU, Direktur Pascasarjana, Direktur RSGM, Ketua SPI, para Kepala Biro, para Wakil Dekan, para Sekertaris Lembaga, para Wakil Direktur, Kepala Laboratorium Riset, para Kepala UPT, Para Kepala Bagian, Ketua ULP, dan Kepala Subbagian di lingkungan Unsoed berlangsung dengan khidmat serta memerhatikan protokol kesehatan.
Selaku pembina upacara, Plt. Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr. membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.
Baca juga: 17 mahasiswa terbaik ikuti Pilmapres Tingkat Unsoed
Dalam amanatnya, Mendikbud mengatakan selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
"Hari ini adalah bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia," katanya.
Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid pada masa pandemi terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
"Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia," kata Menteri.
Upacara Hardiknas tersebut juga diisi dengan penganugerahan tanda kehormatan "Satya Lencana Karya Satya" 30 tahun untuk 31 pegawai di lingkungan Unsoed.
Baca juga: Plt Rektor Unsoed: Semangat halalbihalal adalah persaudaraan
Baca juga: Faperta Unsoed-DPRD Pemalang bahas naskah akademik Raperda Pertanian Organik